Selasa, 17 September 2024
Selasa, 17 September 2024

Penyakit Demensia dan Alzheimer pada Lansia, Begini Cara Penanganannya

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Penyakit Demensia dan Alzheimer merupakan penyakit yang cenderung terjadi pada populasi lanjut usia atau lansia lansia. Seiring dengan bertambahnya usia, risiko terkena kedua kondisi ini tentu akan turut meningkat.

Meskipun demensia dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk penyakit vaskular dan Lewy body, Alzheimer tetap menjadi penyebab utama demensia pada lansia. Proses penuaan alami dapat memengaruhi struktur otak dan fungsi kognitif, menyebabkan penurunan memori dan kemampuan berpikir.

Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua lansia akan mengalami demensia atau Alzheimer, dan faktor risiko seperti genetika, penyakit jantung, dan gaya hidup juga memainkan peran penting dalam perkembangan kondisi ini.

Apa Itu Demensia dan Alzheimer

Demensia adalah kelompok gejala yang mencakup penurunan fungsi kognitif seperti kemampuan berpikir, mengingat, dan berbicara. Ini bukan penyakit tunggal, tetapi sekumpulan gejala yang dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, termasuk Alzheimer. Demensia mempengaruhi kemampuan sehari-hari individu dan berkembang seiring waktu.

Sedangkan Alzheimer adalah jenis demensia yang paling umum. Ini merupakan penyakit progresif yang memengaruhi otak, menyebabkan penurunan fungsi kognitif dan memori. Gejala awalnya yakni kehilangan memori jangka pendek.

Namun seiring berjalannya waktu, penderita Alzheimer mungkin mengalami kesulitan berbicara, mengenali orang atau tempat, dan menjalankan tugas sehari-hari.

Gejala Umum Demensia dan Alzheimer

Demensia dan Alzheimer merupakan tantangan besar dalam kesehatan lansia, menandai penurunan fungsi kognitif yang dapat memengaruhi kualitas hidup. Untuk memahami lebih baik, mari eksplorasi gejala umum dari kedua kondisi ini.

1. Kehilangan Ingatan
Gejala utama yang sering muncul adalah kesulitan mengingat informasi. Lansia dengan demensia atau Alzheimer mungkin mengalami kehilangan memori jangka pendek, seperti lupa nama orang atau tempat, serta kesulitan mengingat peristiwa baru.

2. Kesulitan Berbicara
Penurunan kemampuan berkomunikasi adalah ciri khas gejala ini. Penderita dapat mengalami kesulitan menemukan kata-kata yang tepat, membentuk kalimat, atau memahami pembicaraan orang lain.

3. Perubahan Mood
Perubahan suasana hati yang drastis seringkali terjadi. Penderita dapat menjadi lebih cemas, marah, atau depresi. Perubahan emosi ini tidak selalu sesuai dengan situasi dan bisa membuat hubungan sosial menjadi lebih sulit.

Gejala Demensia dan Alzheimer lainnya di halaman berikut…

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Rekomendasi

berita Lainnya
Related

Ingat Buah Ciplukan? Ini Loh Manfaatnya Bagi Kesehatan

Buah ciplukan, yang juga dikenal dengan nama ilmiahnya Physalis angulata, adalah buah kecil yang berasal dari tanaman dalam keluarga Solanaceae.

Jangan Sembarangan! Ini Waktu Ideal Ngopi

Kafein yang merupakan senyawa utama dalam kopi, teh, dan minuman energi, adalah salah satu stimulan yang paling banyak dikonsumsi di dunia. Kafein dikenal karena kemampuannya untuk meningkatkan kewaspadaan dan energi.

Kemenkes Bakal Vaksinasi Mpox

WHO dan BPOM sepakat akan memberikan vaksinasi cacar ,monyet atau Mpox di Indonesia.
Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

Berita Terbaru