Holopis.com HOLOPIS.COM, NTT – Beredar kabar bahwa Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Republik Indonesia, Muhammad Tito Karnavian, telah menetapkan Oders Maks Sombu sebagai Penjabat Bupati Rote Ndao Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Dalam gambar yang berisi surat surat Keputusan Mendagri Nomor 100.2.1.3-448 Tahun 2024, Oders Maks Sombu yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur itu akan mengisi posisi tersebut menggantikan Paulina Haning Bullu yang masa jabatannya berakhir pada 14 Februari 2024.

Penunjukan ini berlaku sejak tanggal pelantikan dengan masa jabatan paling lama satu tahun terhitung sejak tanggal tersebut.

Selama menjabat, Oders Maks Sombu memiliki hak keuangan dan protokoler setara dengan bupati definitif, serta tugas, kewenangan, kewajiban, dan larangan yang sama. Salah satu fokus tugasnya adalah memfasilitasi persiapan pelaksanaan Pemilu Tahun 2024 dan Pilkada di Kabupaten Rote Ndao Tahun 2024 sambil menjaga netralitas Aparatur Sipil Negara.

“Laporan pertanggungjawaban akan rutin disampaikan kepada Mendagri melalui Gubernur setiap tiga bulan sekali. Keputusan ini telah mulai berlaku sejak tanggal pelantikan, dan jika ada kekeliruan akan dilakukan perbaikan sesuai ketentuan yang berlaku,” kembali isi surat tersebut, seperti dikutip Holopis.com, Rabu (7/2).

Sementara itu, saat dikonfirmasi, Oder Maks Sombu mengklaim belum mendapatkan kabar atas informasi tersebut. Bahkan, Oder malah menyebut bahwa ada kabar hoaks terkait posisi yang akan dijalaninya itu.

“Dalam hal ini, saya tidak mengetahui apa-apa. Saya hanya berada di kantor saja. Saya berharap tidak ada yang membuat hoax untuk menciptakan kehebohan. Seharusnya, mereka klarifikasi terlebih dahulu karena saya sendiri tidak mengetahui apa-apa,” jelas Oder.

Order Maks Sombu juga menegaskan bahwa dirinya tidak memiliki informasi mengenai penunjukan tersebut dan menghormati proses yang ada.

“Saya belum dapat melakukan apapun karena saya menghormati atasan saya. Saya ingin menegaskan lagi bahwa belum ada wartawan yang mengkonfirmasi dengan saya terkait hal ini. Kemungkinan mereka sengaja ingin menciptakan kekacauan dan mencemarkan nama serta karier saya melalui opini yang mereka sampaikan,” klaimnya.