HOLOPIS.COM, JAKARTA – Chelsea saat ini masih terpuruk meski kursi kepelatihan diduduki Mauricio Pochettino. Eks kiper Manchester City dan Newcastle United, Shay Given pun menilai bahwa ada sesuatu yang terjadi di tubuh klub Chelsea saat ini.
Sebelumnya diketahui, keterpurukan Chelsea semakin nyata ketika kalah dalam dua laga terakhirnya secara beruntun, tak tanggung-tanggung, The Blues kebobolan delapan gol dari dua kekalahannya tersebut.
Chelsea sebelumnya baru saja dipermalukan Wolves dengan skor 2-4 di Stamford Bridge, kemudian disikat Liverpool 1-4 di Stadion Anfield.
Hasil dua kekalahan tersebut membuat Chelsea semakin menurun posisinya di papan klasemen, dimana The Blues kini ada di posisi 11 klasemen sementara Liga Inggris, dengan mengoleksi 31 poin. Dari 23 laga yang dilewatinya, skuad asuhan Mauricio Pochettino hanya mampu menang sembilan kali, empat imbang dan 10 lainnya kekalahan.
Alih-alih mendekatkan diri pada zona kompetisi Eropa, dengan statistik di papan klasemen tersebut, Chelsea semakin dekat dengan Everton yang ada di zona degradasi dengan selisih 12 poin.
Kondisi Chelsea saat ini kemudian mengingatkan kita pada saat The Blues mengusir Graham Potter dari kursi kepelatihan tahun lalu, yang kemudian diambil alih Pochettino pada musim panasnya.
Seiring dengan hal itu, Chelsea pun tetap melanjutkan sistem pembelian pemainnya, dengan membeli para pemain muda berharga mahal.
Bagaimana tidak, saat ini di bawah kepelatihan Mauricio Pochettino, Chelsea memiliki skuad yang bernilai lebih dari 1 miliar Poundsterling, hampir kedalaman skuadnya baru dari era kepelatihan Thomas Tuchel.
Berdasarkan hal tersebut, dampaknya kemudian harus dipikul Mauricio Pochettino, yang sampai saat ini belum bisa membawa Chelsea ke performa terbaiknya.
Kekalahan atas Wolves pun jadi tonggak kemarahan fans Chelsea, yang kemudian muncul isu pemecatan terhadap Pochettino.
Meski begitu, Chelsea tidak bisa serta merta memecat Pochettino, karena terbentur aturan Financial Fair Play.
Dengan isu pemecatan itu, Shay Given lantas buka suara, dan mengungkapkan bahwa langkah Chelsea sering mengganti kursi kepelatihan adalah hal yang tidak tepat.
“Tak bisa terus menerus memecat seorang manajer. Thomas Tuchel merupakan salah satu manajer terbaik di dunia,” ungkapnya, seperti dikutip Holopis.com.
Given pun menganggap bahwa ada yang salah dari balik layar klub Chelsea saat ini.
“Pasti ada sesuatu yang lain yang lagi terjadi di balik layar, karena Chelsea pernah punya manajer-manajer bagus sebelumnya,” tambahnya.