HOLOPIS.COM, JATIM – Bencana angin melanda pemukiman warga di Desa Kedung Wonokerto, Kecamatan Prambon, Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, bencana angin kencang itu mengakibatkan setidaknya satu orang warga setempat meninggal dunia.

“Satu warga Sidoarjo meninggal dunia akibat kejatuhan material bangunan yang dipicu angin kencang pada Minggu (4/2),” kata Abdul dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Senin (5/2).

Abdul tidak menjelaskan nama korban melainkan hanya menyampaikan bahwa korban meninggal dunia tersebut seorang warga berusia 54 tahun.

Di samping itu, dua warganya lainnya mengalami luka-luka saat angin kencang terjadi bersamaan hujan ringan hingga lebat pada pukul 15.00 hingga 16.30 WIB.

“Mereka yang luka-luka telah mendapatkan perawatan kesehatan, yaitu di Rumah Sakit Yapalis dan satu lagi di Puskesmas Prambon,” tukasnya.

Abdul juga mengatakan bahwa insiden tersebut tidak hanya terjadi pada wilayah di Kecamatan Prambon. Angin kencang juga dialami beberapa wilayah di 3 kecamatan lain, yaitu Kecamatan Krian, Balongbendo dan Tarik.

“Laporan BPBD setempat menyebutkan kelurahan atau desa terdampak di kecamatan tersebut, yaitu Kelurahan Krian, Desa Kemangsen dan Kalimati,” ungkapnya.

Sedangkan di Kecamatan Prambon, terdapat dua desa terdampak yaitu Desa Wonokerto dan Bendo Tretek.

Sejumlah kerusakan rumah warga tercatat ketika bencana hidrometeorologi basah ini menerjang desa-desa di Sidoarjo. Data sementara menyebutkan rumah rusak ringan di Kecamatan Prambon sebanyak 21 unit dan Kecamatan Krian 96 unit. BPBD setempat masih melakukan pendataan di lokasi terdampak.

Selain mengakibatkan kerusakan atap rumah, angin kencang juga menumbangkan sejumlah pohon. Pohon-pohon tumbang terjadi di bypass Krian, bypass Balongbendo, jalan raya Prambon dan kantor Kecamatan Prambon.