“Memang di kota Magelang ini ada 108 kampung, semuanya sudah menjadi kampung religi, religi berarti seluruh agama ada di dalamnya. Di dalam kampung religi ini juga otomatis juga dalamnya menjadi kampung kerukunan untuk umat beragama dan kampung bhineka,” imbuhnya.
KH Muhammad Mansyur juga melanjutkan bahwa di Kota Magelang memiliki program kemah antar pemuda, kemah kebhinekaan, serta sekolah kebhinekaan di sana. Tujuannya memang untuk membuat masyarakat khususnya pemudanya saling guyub walaupun berbeda-beda agamanya.
“Sehingga, sering ada kemah antar pemuda, kemah kebhinekaan, juga sekolah kebhinekaan di kota Magelang,” katanya.
Dalam victory speechnya tersebut, perwakilan dari kota Magelang ini memohon doa restu untuk Kota Magelang tetap dianugrahi oleh SETARA Institute sebagai kota toleran, terutama direstui oleh Tuhan agar dijadikan kota yang memiliki suasana tentram dan damai antar sesama masyarakatnya.
“Mohon doa restu mudah-mudahan kota Magelang tetap termasuk kota yang dianugrahi oleh SETARA Institute, lebih-lebih oleh Allah Ta’ala dalam suasana yang tentram,” sambungnya.