HOLOPIS.COM, JAKARTA – Dalam episode 33 Dr. Stone, berjudul “To Destroy And To Save,” Kerajaan Sains menghadapi tantangan besar untuk melindungi Gua Keajaiban dari serangan Tsukasa dan Hyoga. Penuh dengan aksi, strategi cerdik, dan pengorbanan, episode ini membawa pemirsa ke momen kritis dalam pertempuran untuk membangun kembali dunia pasca-bencana batu.

Pertempuran dimulai dengan Tsukasa dan Hyoga menyerang lapangan tempur, menguji kekuatan pertahanan Kerajaan Sains. Senku, sebagai pemimpin, berupaya membuat senjata sains untuk melawan musuh. Sementara itu, Chrome kembali ke medan perang untuk mencari bahan yang bisa digunakan dalam pertempuran tersebut.

Tsukasa dengan mudah menghancurkan meriam kejut, sedangkan Hyoga menghadapi sekelompok penduduk desa. Senku, dengan tekadnya, mencoba membuat urea nitrat sebagai bahan peledak, tetapi kotoran yang dikumpulkan Gen terlalu tua. Pertarungan semakin memanas, dengan Kinro dan Ginro menghadapi Tsukasa, dan Magma melancarkan serangan dari belakang.

Kohaku terlibat dalam pertarungan langsung dengan Hyoga, menunjukkan ketangguhan dan keberanian. Di sisi lain, Senku bersama Gen berusaha mengatasi kendala dengan mencampurkan asam nitrat, asam sulfat, dan sedikit sabun untuk menghasilkan nitrogliserin.

Chrome, dengan keberaniannya, menyelesaikan misi yang berisiko tinggi dengan meledakkan peluru gertakannya yang mengandung asam sulfat, menghentikan pertempuran sejenak. Senku kemudian menggunakan pesawat kertas untuk meneteskan nitrogliserin ke hidungnya, menciptakan efek visual yang menakjubkan dan menunjukkan kekuatan senjata sains.

Pertempuran berubah menjadi negosiasi ketika Senku mengidentifikasi bahwa saudara perempuan Tsukasa, Mirai, mungkin masih hidup. Kesepakatan dibuat untuk membantu Tsukasa menemukan dan menghidupkannya kembali dengan imbalan menghentikan perang.

Negosiasi diakhiri dengan sukses, dan mereka mulai mencari Mirai. Untuk membantu dalam penambangan, Senku menggunakan dinamit untuk memecah batuan keras. Di akhir episode, mereka menemukan patung Mirai, membawa harapan baru dan potensi pemulihan dunia pasca-batu ke tingkat yang lebih tinggi.