HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan realisasi investasi sepanjang tahun 2023 mencapai Rp1.418,9 triliun, atau meningkat 17,5% dari realisasi di tahun 2022 yang hanya sebesar Rp1.207,2 triliun.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan, bahwa realisasi investasi tersebut telah melampaui target yang telah ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sebesar Rp1.400 triliun. Bahkan melampaui target Renstra yang sebesar Rp1.099,8 triliun.
“Target kami dari Presiden dinaikkan jadi Rp1.400 triliun, target RPJMN Rp1.900,8 triliun, dan Alhamdulillah tercapai Rp1.418,9 triliun,” katanya dalam konferensi pers yang dikutip Holopis.com, Rabu (24/1).
Dengan realisasi tersebut, Bahlil mengklaim investasi yang masuk telah menyerap banyak tenaga kerja. Sepanjang tahun 2023, tercatat sebanyak 1,82 juta tenaga kerja telah terserap.
Lebih lanjut, Bahlil pun merinci, realisasi penanaman modal asing (PMA) sepanjang 2023 mencapai Rp744,0 triliun, atau tumbuh sebesar 13,7 persen secara tahunan/year-on-year (yoy).
Sementara itu, realisasi penanaman modal dalam negeri tercatat sebesar Rp674,9 triliun, tumbuh 22,1 persen secara tahunan.
“PMDN tumbuh sangat bagus periode ini,” imbuh Bahlil.
Secara sektor, realisasi investasi sepanjang 2023 tersebar di lima sektor utama, yaitu industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya; transportasi, gudang dan telekomunikasi; pertambangan; perumahan, kawasan industri dan perkantoran; serta industri kimia dan farmasi.
Sedangkan secara wilayah, investasi di sepanjang 2023 tersebar di Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, Sulawesi Tengah dan Banten. Sementara lima besar negara yang paling banyak berinvestasi di Indonesia adalah Singapura, Tiongkok, Hong Kong, Jepang dan Malaysia.