Minggu, 29 Desember 2024

Mahfud MD Tak Mau Dituduh Salah Baca Data Deforestasi

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Calon wakil presiden nomor urut 2, Mahfud MD bersikeras bahwa data yang disampaikan terkait deforestasi masih menjadi sebuah kebenaran.

Mahfud Md pun tidak terima jika dirinya dituduh Menteri KLHK Siti Nurbaya Bakar bahwa data yang telah diberikannya salah, namun hanya beda dari yang dipegang kader Partai Nasdem tersebut.

“Memang betul, bukan kesalahan tapi perbedaan membaca data. Yang disampaikan Bu Siti Nurbaya itu adalah deforestasi netto, data yang ada di KLH dan di BPS itu yang memang ada di situ,” kata Mahfud dalam keterangannya pada, Selasa, (23/1) seperti dikutip Holopis.com.

Data itu diklaim Mahfud didapatkan dari Global Forest Watch dan berkaitan dengan hilangnya hutan dalam waktu tertentu.

“Global forest watch itu memotret hilangnya atau tutupan hutan dalam waktu tertentu. Sedangkan deforestasi netto itu merupakan, deforestasi bruto dan dikurangi reforestasi sehingga sisanya catatan oleh Bu Siti Nurbaya,” klaimnya.

“Padahal, yang rusak sebelum reforestasi itu tetap rusak karena terjadi deforestasi. Karena Bu Siti Nurbaya mengurangi itu dengan reforestasi itu bisa menghitung seperti itu, gitu,” sambungnya.

Mahfud juga menjelaskan, meski dirinya audah membaca data yang ada di Badan Pusat Statistik (BPS) dan KLHK), namun, dia memilih menggunakan data Global Forest Watch.

“Seperti data yang ada di BPS dan juga LHK saya juga baca. Dan ini sebenarnya sudah ditulis secara menghitung ini oleh Prof Hariadi Kartodihardjo pada 9 November 2021 atau 2022 teori menghitung ini. Saya pakai Global Forest Watch ini dan tidak ada yang salah, cuma Bu Siti Nurbaya mengurangi dengan tambahan, tapi di tempat lain yang rusak lebih dulu kan tidak tertutupi juga,” katanya.

Mahfud pun tak mempermasalahkan hal itu. Dia mengatakan dirinya tetap memakai data dari Global Forest Watch.

“Itu saja, tidak apa-apa bagus ini. Sama-sama benar, tinggal mau baca dari mana, bruto atau netto. Saya pakai Global Forest itu setiap tahun rusaknya dalam 10 tahun, nih segini loh rusaknya,” ujarnya.

“Deforestasi ini kan di tempat lain banyak yang rusak. Data soal ini dari tahun ke tahun, tempat ke tempat itu kalau anda perlukan ada di Andi Widjajanto di TPN lengkap perbedaan data hitung,” tutupnya.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

Presiden Republik Indonesia

BERITA TERBARU

Viral