Di sisi lain, Mahfud MD pun menilai bahwa tidak mungkin desakan pemakzulan Presiden itu terjadi saat ini. Apalagi isu tersebut sudah lama digaungkan oleh Petisi 100 namun tetap saja tidak direspons baik oleh DPR maupun partai politik.
Sehingga ia pun menyatakan bahwa isu ini sudah tidak laku dan tidak mungkin bisa direalisasikan untuk pemerintahan Joko Widodo saat ini.
“Urusan pemakzulan itu kan sudah anda suarakan lama, sudah ndak ditanggapi orang, sudah ke DPR kok malah meminta ke sini, ndak bakal jadi itu pemakzulan, dan itu yang saya katakan, ndak lebih dari itu,” terangnya.
Namun, pasca mediasi itu terjadi ia mendengar bahwa Faizal Assegaf membuat asumsi pribadi bahwa seolah-olah dirinya merestui isu pemakzulan Jokowi. Padahal ditegaskan Mahfud, dirinya sama sekali tidak pernah memberikan dukungan itu.
“Yang namanya Faizal Assegaf itu kan kemudian membuat insinuasi sendiri. Tapi waktu itu saya punya saksi, bahwa ada Syukri Fadholi, orang baik itu jujur. Ada Letjen (purn) Suharto, ada Marwan Batubara. Dia tahu bahwa saya tidak pernah merestui itu,” tegasnya.
Bahkan Mahfud juga mengatakan ada Rahma Sarita, mantan presenter yang sekaligus Wakil Pimpinan Redaksi Inilah.com non aktif yang ikut dalam rombongan tim Petisi 100 tersebut. Mahfud menjelaskan apa yang dilakukan perempuan tersebut di ruang mediasi itu.
“Dan ada Rahma Sarita itu merekam, dia kan ada usil juga kelihatannya, dia mungkin mau memotong mana yang bisa dipotong, nggak ada yang bisa dipotong. Tapi Faizal Assegaf bilang ini direstui, kapan direstui. Kalau nggak percaya tanya sama yang 3 orang jujur yang saya kenal itu,” sambung Mahfud.