HOLOPIS.COM, SUMSEL – TNI AD menerjunkan pasukan mereka untuk membantu warga di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan yang terdampak bencana banjir.
Dandim 0404/Muara Enim, Letkol Nugraha bahkan menjelaskan, petugasnya dikerahkan untuk membantu warga terdampak asca putusnya jembatan penghubung Desa Kahuripan dan Desa Kuripan Selatan.
Prajurit TNI AD dari Koramil 404-04/Gunung Megang membantu evakuasi warga yang terdampak banjir akibat luapan sungai Lematang sejak beberapa waktu lalu.
“Sungai Lematang meluap dan arus air yang deras menyebabkan terputusnya jembatan gantung yang berada di Kecamatan Empat Petyla Dangku, Muara Enim, Sumsel,” kata Nugraha dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Jumat (19/1).
Dengan meluapnya sungai Lematang serta arus yang deras menyebabkan tiang pondasi jembatan gantung mengalami miring dan roboh, menyebabkan jembatan gantung pun putus sehingga berdampak terhadap aktivitas masyarakat seperti ke kebun, sekolah dan kerja.
Atas laporan dari masyarakat, lanjut dia, Camat Empat Petulai serta perangkat desa dan personel Koramil 0404-04/GM meninjau ke lokasi.
“Selain mengecek kondisi jembatan gantung dan kondisi debet air, personel kami juga memberikan imbauan kepada masyarakat sekitar serta membantu evakuasi warga yang terdampak dari meluapnya air sungai Lematang,” jelasnya.
Untuk diketahui, jembatan Gantung Lematang yang memiliki panjang 218 meter dan lebar 1,5 meter serta kapasitas muatan 1,5 Ton itu dibangun tahun 2015.
“Sejak dibangun, jembatan belum ada perbaikan sehingga memungkinkan kondisinya sudah tidak kokoh saat diterjang arus deras,” imbuhnya.
Adapun personel dari Koramil yang terjun dalam evakuasi itu, yaitu Pelda Jeri Kurniawan, Sertu Topan Suralaga dan Kopda Sarbi Dony. Para Babinsa yang membantu evakuasi warga dipimpin Danramil Kapten Akhir Jawandi.
Terpisah, Danramil 0404-04/GM Kapten Akhir Jawandi menyampaikan, selain menggunakan perahu, untuk lalu lintas menuju kedua desa melalui jalan alternatif Musi Hutan Persada (HMP) Desa Banuayu.
“Yaitu memutar dari simpang Belimbing atau Jembatan Gantung Dangku. Namun dengan kondisi saat ini, air yang deras, warga belum berani menyeberang menggunakan perahu. Hingga siang ini anggota kami, masih terus membantu masyarakat yang terdampak meluapnya air dan jembatan gantung yang putus,” kata Jawandi.