HOLOPIS.COM, JAKARTA – Elemen buruh dan masyarakat sipil dari Partai Buruh dan Serikat Petani Indonesia (SPI) menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan pada hari Jumat (19/1) pagi.
Berdasarkan pantauan Holopis.com di lokasi pada pukul 09.30 WIB, terlihat sudah terkumpul sejumlah partisipan dari massa aksi yang berisikan para buruh dan organisasi SPI.
Tujuan utama dari aksi tersebut adalah menolak kebijakan pemerintah pusat untuk melakukan impor beras. Situasi di lokasi tengah diguyur hujan dengan intensitas ringan, sehingga tampak massa buruh dan petani mengenakan jas hujan.
“Kami sedang menunggunya teman-teman dari Magelang dan Sukabumi untuk ikut turun aksi bersama pada hari ini,” kata salah satu massa aksi seperti dikutip Holopis.com hari ini.
Rencananya, akan ada beberapa elemen buruh dan petani dari berbagai daerah akan hadir. Yakni dari Indramayu, Magelang, Banten dan Sukabumi.
Terlihat massa aksi sangat antusias mengikuti aksi unjuk rasa tersebut. Bahkan walau diguyur hujan pun mereka tetap semangat dan tak beranjak sedikit pun.
“Hidup petani, hidup petani,” pekik massa aksi.
Situasi di lokasi belum tampak ada pengamanan berarti dari unsur Kepolisian, bahkan lalu lintas di lokasi aksi masih terpantau lancar, tidak terlihat ada pengalihan arus lalu lintas.
Sekadar diketahui Sobat Holopis, bahwa pemerintah tengah mewacanakan untuk melakukan impor beras sebanyak 600.000 ton. Bahkan Menteri Perdagangan pada hari Kamis (18/1) menegaskan, bahwa pemerintahan Presiden Jokowi tengah mengupayakan impor rampung sebelum Ramadan dan Idulfitri 2024.
“Sudah diputuskan (impor beras) tahun lalu tapi delay pelaksanaannya pada 2024, yaitu 600.000 ton beras akan dipercepat masuknya, juga yang baru kami di Kemendag sudah semua dikasih,” jelas Zulhas.