“Baru terpasang dua hari, billboard Anies dan saya hilang, padahal resmi dan berbayar, padahal sebelahnya aman2 aja. Cek aja lokasi Jl. Raya Bogor lampu merah Graha. Tadi cek sdh hilang ????. Hehehe. Pemilihan tempat dan pemasang dari agency,” ujarnya.
Baru terpasang dua hari, billboard Anies dan saya hilang, padahal resmi dan berbayar, padahal sebelahnya aman2 aja. Cek aja lokasi Jl. Raya Bogor lampu merah Graha. Tadi cek sdh hilang ????. Hehehe.
Pemilihan tempat dan pemasang dari agency pic.twitter.com/2u0yWQG6YA— Mardani Ali Sera (@MardaniAliSera) January 15, 2024
Kemudian iklan kampanye Anies di sekitar kawasan mall Grand Metroplitan Bekasi juga dikabarkan tidak tayang lagi padahal sudah sempat muncul.
Mendapati hal itu, Ketua Timnas AMIN, Muhammad Syaugi Alaydrus pun bersikap. Ia menyatakan akan segera memperkarakan kasus takdown kampanye yang menampikan dirinya di beberapa lokasi.
“Dalam berdemokrasi kita juga bisa melaporkan hal-hal yang memang melanggar. Jadi itu tinggal tim hukum kita melaporkan kepada KPU atau Bawaslu dengan kejadian-kejadian tersebut,” kata Syaugi markas Timnas AMIN di Menteng, Jakarta Pusat pada hari Selasa (16/1).
Selang sehari berbicara seperti itu, Syaugi pun berubah. Ia menyatakan tak akan menaikkan kasus itu ke Bawaslu dan tim Gakkumdu yang ada. Sebab kata Syaugi, materi iklan itu bukan berasal dari Timnas, melainkan aksi sukarela dari masyarakat pegiat kpop dan netizen.
Sehingga jika memang ingin dipermasalahkan, ia mempersilakan para pemilik iklan untuk melaporkannya ke pihak yang berwajib. Sementara Timnas AMIN tidak akan memulai laporan itu.
“Pertama kita terima kasih ada yang mendukung, perkara laporan (ke Bawaslu) dari mereka, bukan dari timnas,” kaya Syaugi hari Rabu (17/1).