HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ganjar Pranowo merespon sikap politik yang diambil Maruarar Sirait untuk mengundurkan diri dari PDIP jelang Pemilu Februari mendatang.
Calon presiden nomor urut 2 itu pun meyakini tidak ada upaya penggembosan terhadap pihaknya dalam menghadapi Pemilu di 14 Februari nanti.
Pria yang tersangkut kasus korupsi e-KTP itu pun hanya bisa pasrah menghadapi kenyataan dengan dalih bahwa pilihan Maruarar itu adalah hak politik masing-masing orang.
“Oh nggak ya (penggembosan). Ya saya kira itu haknya Pak Ara ya untuk berpindah atau meninggalkan,” kata Ganjar dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com pada Selasa (16/1).
“Jadi buat saya tidak apa-apa. Ini kan politik, biasa saja,” lanjutnya.
Mantan Gubernur Jawa Tengah yang dianggap bertanggung jawab di kasus Desa Wadas itu pun meyakini bahwa Maruarar sudah mempunyai pilihan yang lebih baik ketimbang dirinya.
“Mungkin beliau sudah punya agenda yang lain. Saya orang yang dekat dengan Ara,” ucapnya.
Ganjar juga menduga keluarnya Maruarar Sirait lantaran ingin mendukung pasangan capres-cawapres pilihan Presiden Jokowi.
Pasalnya, dirinya mengaku sempat melihat anak dari Ara berada diantara pendukung capres lain saat debat dengan mengenakan atribut.
“Kalau Ara memang dekat dengan Pak Jokowi. Kalau saya menduga mereka mungkin akan mendukung kelompoknya Pak Jokowi. Karena waktu debat kemarin, anaknya sudah ikut pakai bajunya dan di kelompok sebelah,” terangnya.