HOLOPIS.COM, JAKARTA – Partai Golkar mempertanyakan maraknya isu pemakzulan yang dimainkan oleh segelintir pihak justru di masa kampanye Pilpres 2024.
Ketua DPP Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily menjelaskan, dengan masa jabatan Jokowi yang tinggal hitungan bulan, seharusnya mereka fokus pada pelaksanaan Pilpres
“Sebetulnya tak perlu memakzulkan Presiden Jokowi. Toh Pak Jokowi juga memimpin Indonesia tinggal beberapa bulan ke depan,” kata Ace Hasan dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Senin (15/1).
Pimpinan Komisi VIII DPR ini menganggap wacana pemakzulan kini tidak ada urgensi kecuali ada pihak yang takut kalah.
“”Lebih baik bagi yang memakzulkan Presiden Jokowi ikuti pemilihan presiden yang tinggal 29 hari lagi. Pemilu Presiden merupakan mekanisme konstitusional dalam sirkulasi kepemimpinan nasional. Jadi untuk apa mewacanakan pemakzulan ini? Kecuali saya melihat ada pihak-pihak yang sudah merasa takut kalah dalam pertarungan Pilpres ini,” ujarnya.
Padahal, dengan tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintahan Jokowi-Ma’ruf kini justru meningkat, sangat aneh ketika isu pemakzulan masih digunakan.
“Selain itu, tak ada alasan konstitusional yang melandasi pemakzulan seorang Presiden. Bahkan hari ini Presiden Jokowi merupakan Presiden yang kinerjanya paling disukai rakyat Indonesia,” ucapnya.
Oleh karena itu, Ace pun mengajak semua pihak untuk menjalani pesta demokrasi dengan cara yang lebih baik dan tidak dengan cara yang kotor.
“Lebih baik energi kita difokuskan untuk mendorong Pilpres 2024 agar berlangsung secara demokratis, jujur, adil dan berjalan dengan aman,” tutupnya.