HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat, Joe Biden mengumumkan secara blak-blakan bahwa Amerika Serikat tidak mendukung Taiwan menjadi negara yang Merdeka. Hal itu diumumkan setelah para pemilih di Taiwan menolak China dan memberikan masa jabatan presiden ketiga kepada partai yang berkuasa, William Lai Ching-te.
“Kami tidak mendukung kemerdekaan,” demikian disampaikan Joe Biden, dikutip Holopis.com, Minggu (14/1).
Hal ini tentu saja sedikit membingungkan banyak pihak, mengingat Joe Biden pernah mengatakan bahwa mereka akan mempertahankan Taiwan jika diserang oleh China.
Pernyataan itu pun membuat perubahan yang drastis dari posisi Amerika Serikat yang selama ini dinilai ambigu ketika membahas masalah China dan Taiwan.
Namun perlu diketahui, Amerika Serikat telah mengalihkan pengakuan diplomatik dari Taipei ke Beijing pada tahun 1979 silam. Mereka juga sudah lama mengatakan bahwa tidak memberikan dukungan terhadap deklarasi kemerdekaan Taiwan.
Di sisi lain, Amerika Serikat tetap memelihara hubungan tak resmi dengan Taiwan, dan menjadi pemasok senjata untuk mereka.
Sementara itu, pemimpin baru Taiwan, William Lai Ching-te mengatakan bahwa ia akan mengusahakan kerja sama dengan China.
“Di bawah prinsip martabat dan kesetaraan, kami akan menggunakan pertukaran untuk menghentikan hambatan, mengganti konfrontasi dengan dialog, dan mengupayakan kerja sama dengan China,” kata William Lai Ching-te dalam pidato pertamanya.
Sebagai informasi, China mengatakan bahwa Taiwan adalah bagian dari tanah mereka, sementara Taiwan tetap dalam pendirian mereka sebagai negara Merdeka dari China.
China pun pernah mengatakan bahwa mereka akan mengambil kembali Taiwan secara paksa jika memang diperlukan.