HOLOPIS.COM, JAKARTA – Rumus IF merupakan salah satu fungsi yang paling fundamental dan berguna dalam Microsoft Excel. Fungsi ini memungkinkan pengguna untuk melakukan evaluasi logika terhadap sebuah kondisi dan menghasilkan hasil yang berbeda, tergantung pada apakah kondisi tersebut benar atau salah.

Rumus IF ini tentu memungkinkan kita untuk membuat keputusan berdasarkan kondisi yang ditentukan. Secara umum fungsi IF ini memiliki tiga argumen, yakni kondisi yang akan dievaluasi, nilai yang akan dihasilkan jika kondisi tersebut benar, dan nilai yang akan dihasilkan jika kondisi tersebut salah.

Struktur Rumus IF 

=IF(kondisi, nilai_jika_benar, nilai_jika_salah)

Contoh penggunaan rumus IF, yakni misalkan kita memiliki data nilai ujian dan ingin memberikan keterangan “Lulus” jika nilai tersebut di atas 60, dan “Tidak Lulus” jika nilai di bawah atau sama dengan 60.

Penggunaan Rumus IF 

  1. Pilih sel tempat Sobat ingin memasukkan hasil IF Misalkan hasil IF ingin dimasukkan ke dalam sel C2.

  2. Misalnya ketika ingin mengkategorikan tingkat kelulusan dengan acuan nilai terendah, adalah dengan format rumus di bawah ini :

=IF(B2>60, “Lulus”, “Tidak Lulus”)

Adapun dalam struktur rumus di atas, B2 merupakan sel yang berisi nilai ujian.

  1. Setelah mengetik rumus tersebut, tekan tombol enter. Hasil dari evaluasi akan langsung muncul di sel yang telah ditentukan.

Selain kelulusan, rumus IF juga dapat digunakan dalam sejumlah kasus lain sebagai berikut.

  1. Pengkategorian Berdasarkan Rentang Nilai
    Mengategorikan nilai-nilai ke dalam rentang tertentu, misalnya “Baik”, “Cukup”, atau “Kurang” berdasarkan kriteria tertentu.

  2. Penandaan Status Pembayaran
    Menandai status pembayaran tagihan sebagai “Lunas” jika jumlah pembayaran sama dengan total tagihan, atau “Belum Lunas” jika tidak.

  3. Penilaian Kinerja
    Memberikan penilaian kinerja kepada karyawan berdasarkan capaian target yang telah ditentukan.