HOLOPIS.COM, JAKARTA – Airlangga Hartarto menyayangkan ketika isi debat calon presiden ketiga yang lalu tidak membahas substansi secara mendetail.
Padahal, Ketua Umum Partai Golkar itu menilai sebenarnya banyak isu internasional yang seharusnya bisa dibahas dan bukan sibuk melakukan penyerangan personal.
“Kemarin substansi relatif terbatas yang terangkat, padahal kalau kita bicara isu geopolitik, hubungan luar negeri, kemudian juga pertahanan itu Indonesia kan banyak memimpin tapi tidak terekspose,” kata Airlangga dalam pernyataannya yang dikutip Holopis.com, Selasa (9/1).
Airlangga kemudian mengakui bahwa Prabowo Subianto terpaksa ikut terbawa salam suasana debat yang kurang substansif. Hal itu dikarenakan dirinya juga harus ikut menjawab ketika pertanyaan dilontarkan oleh para calon lainnya.
“Ya, balik lagi, kan, menjawab, kan, harus sesuai dengan apa yang dipertanyakan,” imbuhnya.
Oleh karena itu, Menko Perekonomian RI itu pun mengaku setuju dengan Presiden Jokowi agar format debat bisa dirubah dan dibuat lebih cerdas.
“Format yang lebih cerdas tentu disetujui,” tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Jokowi (Joko Widodo) menyayangkan momen debat calon presiden yang berlangsung tadi malam tidak menampilkan marwah debat sesungguhnya.
Jokowi bahkan menilai, ada pasangan calon yang hanya kompak dan sibuk untuk menjatuhkan pasangan calon lainnya sehingga tidak fokus pada penyampaian visi yang sebenarnya ditunggu masyarakat.
“Memang saya melihat substansi dari visinya malah tidak keliatan. Yang keliatan justru saling menyerang,” kata Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun menjelaskan, momen debat seharusnya adalah momentum untuk menyerang visi dan misi dan bukan jadi ajang menjatuhkan personal seseorang semata.
“Sebetulnya gak apapa asal kebijakan, asal policy, asal visi gak apa apa. Tapi kalo sudah menyerang personal, pribadi yang tidak ada hubungan dengan konteks debat tadi malam mengenai hubungan internasional, mengenai geopolitik, mengenai pertahanan,” tukasnya.
Jokowi bahkan sampai menyebut, debat yang berlangsung pada tadi malam adalah ketika para pasangan calon tersebut mempertontonkan sesuatu yang sangat tidak mendidik masyarakat. Sehingga, Jokowi pun berharap perlu adanya evaluasi debat agar fokus kepada permasalahan yang sudah ditentukan.
“Saya kira kurang memberikan pendidikan, kurang mengedukasi masyarakat yang menonton. Saya kira akan banyak yang kecewa sehingga debatnya memang perlu diformat lebih baik lagi. Ada rambu-rambu sehingga hidup,” jelasnya.
“Saling menyerang gapapa tapi kebijakan, policy, visinya yang diserang bukan untuk saling menjatuhkan dengan motif-motif personal. Saya kira gak baik dan gak mengedukasi,” lanjutnya.