HOLOPIS.COM, JAKARTA – Jumlah korban jiwa gempa Jepang naik menjadi 161 orang. Tim pencari masih terus melanjutkan usaha mereka, meskipun dilanda kesulitan dari ketebalan salju, dan hambatan-hambatan lainnya.
Sementara itu, jumlah orang yang masih menghilang berada di angka 103. Jumlah tersebut adalah sebuah penurunan, di mana sebelumnya 195 orang dinyatakan hilang akibat gempa berkekuatan 7.5 magnitudo tersebut.
Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida mengatakan bahwa saat ini fokus Jepang adalah menyelamatkan orang-orang yang tertimbun reruntuhan.
“Prioritas pertama adalah menyelamatkan orang-orang yang tertimbun reruntuhan, dan menjangkau masyarakat terpencil,” kata Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, dikutip Holopis.com, Senin (8/1).
Sementara itu, sebanyak 20.700 rumah di wilayah Ishikawa masih mengalami pemadaman listril. Sekitar 66.100 rumah masih harus hidup tanpa air bersih pasca gempa dahsyat.
Militer Jepang pun telah mengirimkan kelompok-kelompok kecil pasukan ke setiap komunitas terpencil dengan berjalan kaki.
Ribuan penyelamat dikerahkan dari seluruh Jepang. Mereka mengalami banyak kesulitan selain karena musim dingin. Seperti misalnya jalan yang terputus, dan juga ancaman-ancaman longsor karena hujan yang terus-terusan mengguyur wilayah Kepang belakangan ini.
Sebagai informasi, Jepang adalah negara yang sering mengalami gempa bumi. Namun kerusakan bisa diminimalisir karena peraturan ketat negara Sakura tersebut terhadap proses pembangunan rumah-rumah yang anti gempa.
Jepangnjuga pernah mengalami gempa dahsyat berkekuatan 9.0 magnitudo di tahun 2011 yang kemudian memicu tsunami. Sebanyak 18,500 orang meninggal akibat bencana itu.