HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di tahun 2023 lalu telah melakukan bersih-bersih di tubuh BUMN, salah satunya dengan melikuidasi atau menutup perusahaan pelat merah yang sakit secara bisnis dan keuangannya.
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo atau Tiko mengatakan, bahwa pihaknya akan melanjutkan kembali langkah tersebut. DIa memastikan pihaknya akan menutup perseroan yang dari segi bisnis dan keuangan sudah tidak dapat diperbaiki lagi.
Kendati begitu, Tiko menyebut bahwa pihaknya masih akan memantau perusahaan-perusahaan hingga sembilan bulan pertama 2024. Apabila selama periode sembilan bulan itu tidak ada perbaikan secara signifikan, maka likuidasi perusahaan akan menjadi opsi.
“Tadi saya bilang, kalau misalnya tidak bisa diperbaiki, tidak bisa ditransformasi, kita akan menambah penutupan lagi. Tapi kita lagi liat sampai di sembilan bulan ini seperti apa,” ujar Tiko dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Senin (8/1).
Kendati begitu, Tiko belum dapat memastikan bahwa pembubaran BUMN ‘sakit’ bisa dilakukan tahun ini. Sebab, masih dalam tahap kajian dan pemantauan kinerja perusahaan.
“Belum, belum, lagi kita kaji, tapi nanti kita lihat,” ucapnya.
Berdasarkan data yang ada,Kementerian BUMN diketahui telah menutup tujuh dari 22 BUMN yang sakit. Diantaranya,yakni PT Iglas, PT Industri Sandang Nusantara, PT Istaka Karya, PT Kertas Kraft Aceh, PT Kertas Leces, PT Merpati Nusantara Airlines, serta PT Pembiayaan Armada Niaga Nasional (PANN).