HOLOPIS.COM, JAKARTA – Aktris dan influencer, Nikita Mirzani menyindir pasangan 01 yakni Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar, dan paslon nomor 03 Ganjar Pranowo – Mahfud MD.
Ia menilai bahwa dua paslon tersebut lebih banyak kedapatan menyampaikan nyinyiran ketimbang fokus memikirkan Indonesia Maju.
“Aduh gimana jadinya ya Indonesia ini kalau dipimpin oleh para pemimpin yang tukang nyindir, tukang nyinyir, nggak tahu pekerjaannya apa, nggak tahu apa yang dilakukan, contohnya ya seperti paslon nomor 1 dan nomor 3,” kata Nikita dalam sebuah video yang viral di media sosial dan dikutip Holopis.com, Sabtu (6/1).
Ia pun menyarankan agar paslon nomor urut 01 dan 03 ke depan agar bisa lebih fokus pada tujuan utama mereka maju dalam Pilpres 2024. Yakni memikirkan masa depan bangsa dan negara.
“Tuh contoh Bapak Prabowo sama Mas Gibran, nggak pernah nyindir, nggak pernah nyinyir. Kalian mau ngapain juga dia tetap santai, karena tujuan dia hanya untuk membangun Indonesia agar lebih maju dan bisa menuju Indonesia emas,” tukasnya.
Itu adalah salah satu dasar mengapa dirinya lebih memilih menjatuhkan dukungannya kepada paslon nomor urut 02 yakni Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai pasangan Capres-Cawapres untuk Pilpres 2024 mendatang.
“Dah paling mantep emang nomor 2,” pungkasnya.
Sekadar diketahui Sobat Holopis, bahwa saat ini proses Pilpres 2024, agenda terdekat adalah debat ketiga yang diselenggarakan oleh KPU pada hari Minggu, 7 Desember 2024 besok. Dalam debat tersebut, akan menampilkan ketiga Capres, yakni Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
Agenda yang rencananya digelar di Istora Senayan tersebut akan mengangkat tema “pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri”.
Dalam debat tersebut, KPU juga telah menetapkan 11 orang panelis yang ditugaskan untuk menyusun daftar pertanyaan. Mereka antara lain ;
Prof Angel Damayanti. Ph.D ; Guru Besar Bidang Keamanan Internasional FISIP Universitas Kristen Indonesia (UKI),
Curie Maharani Savitri, Ph.D ; Dosen Hubungan Internasional, Ahli Kajian Industri Pertahanan dan Analisis Teknologi Universitas Bina Nusantara,
Prof Evi Fitriani, Ph.D ; Guru Besar Ilmu Hubungan Internasional Universitas Indonesia,
Prof. Dr. Hikmahanto Juwana, S.H. LL.M ; Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia dan Rektor Universitas Ahmad Yani,
I Made Andi Arsana, PhD ; Ahli Aspek Geospasial Hukum Laut Universitas Gajah Mada (UGM),
Dr. Ian Montratama ; Dosen Program Studi Hubungan Internasional, Ahli Keamanan dan Pertahanan Universitas Pertamina,
Irine Hiraswari Gayatri, Ph.D ; Peneliti Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN),
Dr Kusnanto Anggoro ; Pakar Keamanan Universitas Pertahanan,
Laksamana TNI (purn) Prof Dr Marsetio ; KSAL periode 2012-2014 dan Ketua Dewan Guru Besar Universitas Pertahanan,
Philips Jusario Vermonte, Ph.D ; Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Islam Internasional Indonesia (UII) dan sekaligus Senior Fellow di CSIS, dan
Prof. Dr. R. Widya Setiabudi Sumadinata, S.IP., S.Si., M.T., M.Si (Han) ; Guru Besar Bidang Keamanan Global Universitas Padjadjaran.