HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) angkat bicara terkait banyaknya narasi menyesatkan soal anggaran negara yang diduga menyerang pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo-Gibran.
Salah satu narasi tersebut yakni terkait anggaran alat utama sistem pertahanan (alutsista) hingga pembubaran PT Leces yang disangkutpautkan dengan dana kampanye Prabowo-Gibran.
Dalam narasi yang beredar luas di media sosial, disebutkan bahwa Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (Menkeu SMI) kecewa karena anggaran belanja Alutsista 63,8T disetujui Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis, Yustinus Prastowo pun membantah Sri Mulyani memberikan pernyataan demikian. Justru bendahara negara itu, kata Yustinus, mengatakan bahwa peningkatan anggaran alutsista merupakan hal yang wajar dan penting dilakukan saat ini
“Menkeu SMI mengatakan peningkatan anggaran alutsista wajar dan penting untuk penguatan di tengah potensi ancaman dan dinamika politik LN. Tidak menyebutkan adanya kekecewaan,” katanya seperti dikutip Holopis.com dari utas di akun X pribadinya, Jumat (5/1).
Selain itu, Yustinus juga meluruskan narasi hoax yang menyebut, belanja alutsista dilakukan oleh PT Teknologi Militer Indonesia (PT TMI) yang dipegang oleh kroni-kroni Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Dia menegaskan, bahwa Sri Mulyani tidak pernah menyatakan hal tersebut. Justru, lanjutnya, narasi tersebut dilontarkan oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, yang merupakan petinggi partai yang bersaing dengan koalisi pengusung Prabowo-Gibran di Pemilu 2024.
“Hal ini diutarakan oleh Hasto Kristiyanto (Sekjen PDIP), bukan Menkeu SMI,” tegasnya.
Tak sampai di situ, ada pula narasi yang menyebutkan, bahwa peningkatan anggaran alutsista mengakibatkan dana untuk gaji pegawai Pemerintah Daerah (Pemda) menjadi nihil. Narasi itu pun dibantah oleh Yustinus.
“Faktanya gaji pegawai Pemda dibayarkan tepat waktu dan tepat jumlah,” tukasnya.