Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua Umum Teddy Gusnaidi melontarkan pernyataan yang berisi sentilan terhadap kubu pasangan capres -cawapres nomor urut 2 dan 3, Ganjar -Mahfud dan Anies-Muhaimin.

Sentilan itu dilontarkan Teddy atas usulan tim dari kedua paslon tersebut terkait penghentian sementara penyaluran bantuan sosial (bansos) selama proses Pemilu 2024 berlangsung.

Teddy sendiri mengaku tidak terlalu kaget dengan usulan yang keluar dari kubu kedua paslon itu, perihal program bansos yang selama ini erat dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Usulan kubu Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin untuk Bansos dihentikan selama Pilpres, sebenarnya tidak mengagetkan,” kata Teddy sebagaimana dikutip Holopis.com dari cuitan di akun X (dulunya Twitter) pribadinya, Kamis (4/1).

Teddy pun mengungkap alasannya tidak kaget perihal usulan penghentian bansos itu. Dia menilai usulan tersebut keluar lantaran kedua pasangan capres-cawapres itu tidak mengerti betul apa yang dibutuhkan oleh masyarakat saat ini.

“Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin kaum elit yang sama sekali tidak tahu dan tidak mengerti kondisi dan kebutuhan masyarakat bawah,” ujar Teddy.

“Makanya kenapa kalau bicara urusan rakyat bawah mereka gagap dan banyak blundernya? ya karena memang mereka sama sekali tidak mengerti,” sambungnya.

Diberitakan Holopis.com sebelumnya, pihak istana telah menanggapi perihal usulan penghentian sementara program bansos tersebut. Dimana pihak istana memastikan, bahwa program bansos tidak berkaitan dengan proses pemilu.

Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana menjelaskan, bahwa bansos merupakan program afirmasi dari pemerintah yang telah disetujui DPR RI, dimana bansos ini ditujukan untuk masyarakat miskin.

“Jadi, tidak ada hubungannya dengan proses pemilu,” katanya.

Menurutnya, usulan penundaan tersebut tidaklah tepat, sebab saat ini masyarakat tengah berjuang dalam menghadapi kenaikan harga bahan-bahan pokok, imbas gangguan cuaca El-Nino dan sebagainya.

“Karena tujuan utama bansos adalah sebagai bantalan atau perlindungan sosial agar masyarakat atau keluarga miskin mampu bertahan menghadapi tekanan kenaikan harga pangan sebagai dampak El Nino maupun gangguan supply chain yang berdampak pada kenaikan harga pangan global,” tukas Ari.