Wapres Yakin Pasar Modal RI di 2024 Makin Bergairah

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) RI Ma’ruf Amin mengaku optimistis dengan kinerja pasar modal Indonesia pada tahun 2024 ini, yang akan kembali bergairah. Keyakinan itu diperkuat dengan kondisi perekonomian global yang saat ini menunjukkan perkembangan yang bervariatif.

Dia menuturkan, di tengah ambruknya perekonomian di sejumlah negara maju, Indonesia sebagai negara berkembang mampu mempertahankan pertumbuhan ekonomi ke arah yang lebih baik.

Wapres Ma’ruf pun menjelaskan, bahwa di tahun 2024 masih menunjukkan tanda-tanda optimisme pasar modal Indonesia. Setelah sepanjang 2023 optimistisme ditunjukkan oleh stabilitas pasar modal yang terjaga, serta meningkatnya aktivitas perdagangan, jumlah penghimpunan dana, serta jumlah investor ritel.

“Investor ritel pasar modal yang kini mencapai 12 juta lebih, mengindikasikan adanya partisipasi masyarakat yang kian baik,” tuturnya dalam acara pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2024, yang dikutip Holopis.com, Selasa (2/1).

Lebih lanjut, Wapres Ma’ruf meyakini dengan eksekusi strategi dan kebijakan yang tepat, maka pasar modal Indonesia diyakini mampu berkinerja lebih cerah.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar menyampaikan adanya pertumbuhan yang kuat di pasar modal Indonesia..

Hal itu tercermin dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang ditutup menguat 6,16 persen ke 7.272. Angka ini menjadikan IHSG di bursa efek Indonesia menjadi yang terbaik kedua di Asia Tenggara, setelah Vietnam.

Adapun kapitalisasi di pasar BEI mencatatkan kinerja yang cukup baik, yakni mencapai Rp 11.674 triliun dan terdapat pula peningkatan dana di pasar modal melalui penawaran umum.

Dia pun menyebut, sentimen di pasar keuangan Indonesia pada tahun 2024 ini cenderung ke arah yang lebih positif, seiring dengan harapan berakhirnya kenaikan suku bunga global oleh negara-negara maju.

Sentimen positif juga dipengaruhi oleh peluncuran berbagai insentif di Republik Rakyat Tiongkok (RRT).

“Perkembangan tersebut mendorong penguatan pasar keuangan global dan juga penurunan volatilitas di pasar saham surat utang, maupun nilai tukar dan investor luar negeri mulai kembali ke pasar keuangan emerging market sebagai net buyers,” kata Mahendra.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

Presiden Republik Indonesia

BERITA TERBARU

Viral