Ia menegaskan bahwa tidak ada Cawapres peserta debat yang menggunakan earphone seperti yang dituduhkan Roy di akun Twitter pribadinya @KRMTRoySuryo1. Sehingga ia pun menyebut bahwa pakat telematika itu dengan sebutan tukang fitnah.
“Debat spontan, enggak mungkin didikte, dengerin bisikan atau baca contekan. Roy suryo memang tukang fitnah,” kata Hasyim dalam keterangannya, Minggu (24/12).
Kemudian, Hasyim pun menegaskan bahwa seluruh Cawapres peserta debat menggunakan perangkat yang sama tidak ada yang dibeda-bedakan, yakni 3 (tiga) buah microphone, baik yang diletakkan di kepala atau bagian pipi, baju berupa clip on, dan microphone yang dipegang secara langsung oleh peserta debat saat paparan perdebatan yang dipandu oleh Alfito Deannova dan Liviana Cherlisa.
Selanjutnya, ia juga menyampaikan bahwa alasan mengapa masing-masing Cawapres menggunakan 3 (tiga) mic tersebut adalah sebagai antisipasi ketika ada mic yang mati saat debat berlangsung.
“Semua cawapres pake alat yang sama. Semua cawapres pakai tiga mic untuk antisipasi ada mic yang mati. Bukan ear feeder. Itu mic yang ditempel di pipi dan dicantolin di kuping,” jelasnya.
Sementara itu, persoalan alat pengeras suara yang diributkan Roy Suryo tersebut pun sudah dijelaskan oleh konsorsium acara Debat Cawapres 2024. Baca beritanya di : Konsorsium Debat Cawapres Bantah Pasang Alat Tambahan untuk Gibran