HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua Bappilu PPP, Sandiaga Uno sayangkan pernyataan Anies Baswedan yang menyebut bahwa dirinya telah ditinggalkan semasa menjabat di Pemprov DKI Jakarta.
Sandiaga pun awalnya menyebut hal itu adalah lembaran lama yang tidak perlu diungkit oleh Anies Baswedan, bahkan pada saat Pemilu 2024.
“Saya tidak ingin membuka lagi lembaran lama, sekarang kita fokusnya ke depan. Pak Ganjar dan Pak Mahfud juga fokusnya tidak melihat yang ke belakang karena yang belakang-belakang biarlah menjadi kenangan, kenangan indah,” kata Sandiaga Uno dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Selasa (26/12).
Sandiaga kemudian mengklaim, apa yang diucapkan oleh Anies Baswedan memicu polemik baru yang seharusnya tidak perlu dilakukan.
“Jangan kita membuka lembaran lama yang mudah-mudahan lembaran lama itu indah.Namun, kalau diungkit-ungkit nanti bisa menimbulkan perpecahan, polemik, dan sebagainya,” tegasnya.
Menteri Parekraf itu kemudian juga menyiratkan bahwa dirinya memang tidak setia dan kerap berpindah-pindah dalam suatu perjuangan.
“Saya kan pernah berjuang sama Pak Anies. Saya juga pernah berjuang sama Pak Prabowo, sekarang saya berjuang bersama Pak Ganjar untuk meningkatkan persatuan kita,” ucapnya.
Sandiaga kemudian berdalih dengan menyebut bahwa keputusannya saat itu meninggalkan Anies Baswedan sudah dipertimbangkan dengan matang dan berat hati.
“Jadi saya tidak ingin memperpanjang polemik tersebut. Semuanya sudah dibahas, itu juga merupakan putusan yang saat itu, saya ambil dengan penuh pertimbangan dan berat hati,” klaimnya.
Sandiaga mengatakan kini semua pihak harus membuka lembaran baru. Sandiaga menegaskan jika peristiwa itu sudah lama terjadi dan kini semuanya berjalan baik.
“Sudah move on banget, dan sudah 5 tahun gitu, sudah. Dan kita semua happy-happy kok sekarang,” tutupnya.
Anies Baswedan mengklaim bahwa dirinya menjadi bekerja sendiri saat menjadi Gubernur DKI Jakarta selama beberapa tahun.
Pasalnya saat menjabat sebagai Gubernur DKI di tahun 2017, mendadak Sandiaga Uno yang saat itu menjadi wakilnya memilih maju di Pilpres 2019
“Itu saya ditinggal, kan betul ditinggal. Saya lagi tengah-tengah tugas,” kata Anies, Jumat (22/12) .
Anies kemudian sesumbar bahwa Sandiaga hanya pengganti dirinya yang menolak maju di Pemilihan Presiden pada tahun 2019 yang lalu.
“Saya bilang, saya mau 5 tahun di Jakarta. Sebetulnya, yang pertama kali ditawarin saya. Saya ditawarin terus saya bilang enggak karena saya sudah komitmen di Jakarta. Terus kalau begitu saya akan ajak Pak Sandi,” klaimnya.