HOLOPIS.COM, JAKARTA – PDIP tidak terima ketika calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka berhasil membuat para rivalnya sempat tidak bisa menjawab sejumlah pertanyaan dalam debat.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto malah menyalahkan Gibran karena tidak seharusnya membuat pertanyaan. Pria yang pernah diperiksa di kasus korupsi buronan Harun Masiku itu bahkan menuduh pertanyaan Gibran adalah jebakan dengan singkatan.
“Ya sebenarnya kalau mau melihat niat baik, tidak ada question trap, itu sebenarnya bisa dijelaskan di depan tentang singkatan-singkatan seperti itu,” kata Hasto padaJumat (22/12) seperti dikutip Holopis.com.
Hasto kemudian menganggap, apa yang dilakukan Gibran pada kemarin malam adalah pengulangan atas strategi yang dilakukan Jokowi sewaktu mereka usung di Pemilu sebelumnya.
“Tapi, ini kan suatu pengulangan dari apa yang dilakukan Pak Jokowi pada tahun 2014 ke Pak Prabowo dan Hatta,” dalihnya.
Tak hanya itu, Hasto pun mengklaim bahwa Gibran seharusnya tidak menjebak dalam proses debat sehingga membuat para cawapres lain tidak mampu memberikan jawaban.
“Sehingga ini adalah question trap yang kemudian seharusnya tidak perlu dilakukan karena tujuan kita adalah untuk mencapai suatu gagasan yang terbaik dari para cawapres,” tukasnya.
Gibran sendiri diketahui sempat membuat Mahfud MD hingga Muhaimin Iskandar tidak bisa memberikan jawaban dalam sesi debat cawapres.
Pertanyaan itu salah satunya ketika Gibran menanyakan langkah Muhaimin Iskandar dalam upaya menaikkan peringkat Indonesia di SGIE.
Muhaimin pun mengaku tidak tahu mengenai istilah tersebut dan meminta penjelasan kepada Gibran hingga kesempatan penjelasan Muhaimin pun harus hilang.
Tak hanya itu, Mahfud MD pun kemudian dianggap juga telah gelagapan saat Gibran menanyakan langkah Mahfud menghadapi carbon capture apabila terpilih sebagai wakil presiden.