HOLOPIS.COM, JAKARTA – Koordinator MAKI (Masyarakat Anti-Korupsi Indonesia), Boyamin Saiman mengkritik mundurnya Ketua KPK non aktif Firli Bahuri di tengah kasus hukum yang sedang dialaminya.
Bahkan, Boyamin menyebut Firli tidak gentle seperti seorang pengecut. “Penonton kecewa ini, dan seluruh rakyat Indonesia kecewa karena Firli mengundurkan diri. Nampak betul dia sangat tidak gentle, mohon maaf istilahnya pengecut,” katanya kepada wartawan, Kamis (21/12) seperti dikutip Holopis.com.
“Harusnya dia kan gentle tidak mengundurkan diri dengan alasan ini praduga tak bersalah dan yakin ini tidak akan diputus bersalah oleh pengadilan nanti maka dia tidak mundur, kan mestinya begitu,” lanjutnya.
Boyamin menambahkan, mundurnya Firli dari bangku Ketua KPK karena ia merasa kepepet usai praperadilan yang diajukannya kalah di pengadilan. Ia menduga, nama Firli tidak ada dalam daftar pimpinan KPK yang masa jabatannya akan diperpanjang.
“Kalau mau mundur ya dari kemarin-kemarin, ini setelah kepepet, praperadilan kalah, Dewan Pengawas juga warnanya sudah akan menghukum dia, di KPK sendiri juga sudah tidak ada yang mendukung dia, dan yang terakhir adalah diduga dia tidak masuk dalam rombongan yang diperpanjang dalam surat putusan presiden,” jelasnya.
“Keppres presiden itu hanya memperpanjang 4 pimpinan KPK, termasuk ketua sementara Pak Nawawi. Nah saya duga tidak masuk ke rombongan yang diperpanjang, maka sudah hopeless mengundurkan diri,” sambung Boyamin.
Boyamin mengaku sejak awal kecewa dengan sikap Firli sebagai pimpinan KPK yang menutupi wajah saat pemeriksaan di Bareskrim hingga pengunduran diri. Boyamin mengatakan Ketua KPK seharusnya bersikap gagah dan berani.
“Saya selaku rakyat banyak kecewa, kemarin misalnya waktu datang ke Bareskrim dia datang ngumpet, sembunyi, nutupin muka, itu ternyata ketua KPK cemen banget dan pengecut gitu. dan sekarang dia mundur, lebih cemen, lebih pengecut. Kan berharap ketua KPK itu yang gagah berani, ini ternyata cemen banget, pengecut,” kata Boyamin.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) nonaktif Firli Bahuri menyatakan tak ingin memperpanjang masa jabatannya sebagai Ketua KPK. Sebab itu, Firli memutuskan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai pimpinan KPK.
Demikian diungkapkan Firli di Gedung Dewas KPK, Jakarta Selatan, Kamis (21/12) malam. Firli mendatangi markas Dewas untuk mengabarkan pengunduran diri tersebut.
“Saya mengakhiri tugas saya sebagai ketua KPK, dan saya menyatakan berhenti dan saya juga menyatakan tidak berkeinginan memperpanjang masa jabatan saya,” ungkap Firli, seperti dikutip Holopis.com.