HOLOPIS.COM, JAKARTA – Prabu Revolusi mengklaim bahwa dirinya tidak pernah dipecat sebagai Deputi Komunikasi 360 Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud Md.

Pimpinan MNC Media itu pun menganggap, kepergiannya dari TPN hanya karena ada masalah internal yang tidak mau disampaikannya kepada publik.

“Perlu diluruskan juga. Saya sudah mengundurkan diri dari TPN Ganjar Mahfud sejak sebulan lalu karena memang ada dinamika internal. Terkait alasannya, biarkan saya dan para pimpinan TPN saja yang mengetahui,” kata Prabu dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Rabu (20/12).

Prabu kemudian menyinggung, dirinya tidak mau membuka permasalahan yang terjadi di TPN karena justru mengganggu posisi Ganjar Pranowo yang saat ini sedang menjadi capres.

“Saya tidak ingin ini semua jadi ajang buka-bukaan dan juga nggak baik ya kita menilai saat tidak tahu bagaimana cerita utuhnya. Nggak baik. Selain itu, karena saya menghormati Mas Ganjar,” kilahnya.

Prabu kemudian membantah bahwa dirinya langsung bergabung ked dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran usai hengkang dari TPN.

“Saya nggak pernah masuk ke TKN. Kawan-kawan tanya saja ke pimpinan-pimpinan TKN,” imbuhnya.

Prabu sendiri diketahui tertangkap kamera sempat mendampingi Gibran saat kampanye di Balikpapan, Kalimantan Timur. Pasca viral video tersebut, Prabu kemudian dikabarkan telah dipecat dari TPN Ganjar-Mahfud.

Juru Bicara (Jubir) TPN Ganjar-Mahfud, Chico Hakim, menjelaskan alasan Prabu dipecat karena dianggap tidak memiliki strategi yang mumpuni ketika menjabat. Dia mengatakan Prabu juga dinilai kurang memiliki kemampuan dari sisi manajerial.

“Karena memang tentu salah satu alasan Prabu diberhentikan dari jabatannya sebagai deputi karena kurang munculnya strategi yang punya keunggulan dari kedeputian selama dia pimpin,” ucap Chico, Senin (18/12).