HOLOPIS.COM, JAKARTA – Trikora (Tri Komando Rakyat) diperingati setiap 19 Desember, yang menjadi tekad bangsa Indonesia merebut Irian Barat (Papua), dari Belanda yang diserukan oleh Presiden Soekarno.
Operasi Trikora berawal dari seruan yang dikeluarkan Soekarno, pada 19 Desember 1949 di Yogyakarta. Dimana, terjadi perselisihan Indonesia dengan Belanda terkait status Irian Barat setelah Konferensi Meja Bundar pada 1949.
Seruan tersebut, yakni mengajak rakyat Indonesia untuk bersatu memperjuangkan kemerdekaan Irian Barat, dan menetapkan bahwa bendera Merah Putih harus berkibar di wilayah tersebut.
Operasi tersebut dirancang untuk merebut kembali Irian Barat dari Belanda, dengan melibatkan mobilisasi pasukan TNI. Kampanye itu mencakup aspek militer, diplomasi, dan politik. Pasukan TNI dikerahkan untuk menghadapi pasukan Belanda di Irian Barat.
Pasukan TNI yang terlibat dalam operasi ini terdiri dari unsur Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara. Mereka menghadapi berbagai kendala, termasuk kondisi geografis yang sulit di Papua.
Setelah berlangsung Operasi Trikora, Indonesia dan Belanda melakukan perundingan, yang dikenal sebagai Perundingan New York. Hasil perundingan itu adalah penyerahan wilayah Irian Barat dari Belanda kepada Indonesia.
Pada tanggal 1 Mei 1963, diadakan Dewan Pepera (Penentuan Pendapat Rakyat) yang diakui oleh PBB, yang memutuskan untuk bergabung dengan Indonesia. Ini disusul dengan serah terima kedaulatan pada 1 Mei 1963.
Operasi Trikora dianggap berhasil setelah tercapainya penyerahan kedaulatan atas Irian Barat dari Belanda kepada Indonesia pada tahun 1963. Sejak saat itu, wilayah tersebut menjadi bagian integral dari Indonesia.
Operasi Trikora menjadi tonggak penting dalam sejarah perjuangan Indonesia untuk menyatukan seluruh wilayahnya dan mengakhiri era kolonialisme di Papua. Peringatan Hari Operasi Trikora setiap tahunnya menggambarkan semangat perjuangan dan kemerdekaan nasional.
Makna Peringatan Hari Trikora
Peringatan Hari Trikora, merupakan sebuah momen untuk merenung dan menghargai perjuangan para pahlawan yang berkorban demi merumuskan cita-cita luhur bangsa.
Untuk memperingati Hari Trikora, biasanya diadakan upacara dengan mengibarkan bendera Merah Putih setengah tiang. Hal tersebut, sebagai tanda duka dan penghormatan bagi para pahlawan yang telah berjuang untuk merebut kemerdekaan.
Pentingnya memahami dan menghargai sejarah tidak hanya sebagai catatan masa lalu, tetapi juga sebagai pendorong semangat kebangsaan dan persatuan. Papua kini menjadi bagian integral dari keberagaman budaya dan kekayaan alam Indonesia.
Kita patut bersyukur atas keberhasilan perjuangan dalam merebut kemerdekaan tersebut, dan terus bersatu untuk membangun negeri yang lebih maju dan adil.
Seiring berjalannya waktu, Hari Trikora tetap menjadi simbol kebersamaan dan tekad bangsa Indonesia untuk menjaga dan memperjuangkan kemerdekaan.
Dengan harapqn semangat ini terus berkobar di hati setiap anak bangsa, mendorong kita untuk bersatu padu menghadapi berbagai tantangan dan membangun masa depan yang lebih baik.