HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua KPU RI bidang Divisi Data dan Informasi, Betty Epsilon Idroos memahami bahwa saat ini pihaknya memang sedang menjadi sasaran empuk para hacker untuk melakukan peretasan.
Dengan kesadaran ancaman kerentanan keamanan siber ini, alumni Pasca Sarjana Universitas Indonesia Jurusan Ilmu Politik FISIP tersebut menyatakan, bahwa pihaknya sangat aware dengan itu, sehingga upaya antisipatif tengah dilakukan.
“KPU tentu harus menjaga diri dalam hal ini karena menjadi sasaran dong,” kata Betty dalam keterangannya di Gedung KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat seperti dikutip Holopis.com, Rabu (13/12).
Perempuan kelahiran Medan, 22 Maret 1979 tersebut mengungkapkan, bahwa saat ini Satgas Siber yang telah dibentuk masih terus melakukan pengamanan seluruh sistem informasi milik KPU. Pengamanan itu dilakukan sebagai upaya untuk menghindari peretasan para hacker yang ingin membobol sistem informasi miliki KPU.
“Semua sistem informasi, tidak hanya Sidalih, tapi juga yang lain. Dan, itu juga di bantu pengawalan oleh BSSN,” jelasnya.
Pengawalan itu berupa analisi digital, analisis log, dan analisi lainnya. Selain itu Satgas Siber secara berkala mengevaluasi keamanan sistem jaringan komputer KPU atau pentest.
“Berulang-ulang melakukan pentest untuk semua sistem informasi miliki Komisi Pemilihan Umum, termasuk Sidalih,” tandas Betty.
Sekadar diketahui Sobat Holopis, bahwa KPU sempat dihebohkan dengan adanya aktivitas peretasan yang dilakukan oleh hacker bernama Jimbo. Bahkan data hasil curiannya itu dijual secara bebas di situs jual beli data ilegal. Hingga akhirnya, praktisi keamanan siber dari Aware.id, Seweit Hotroiman pun angkat bicara.
