HOLOPIS.COM, PAPUA – Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyatakan bahwa saat ini pihaknya masih berupaya membebaskan pilot Susi Air Philips Mark.
Dimana menurut Agus, pihaknya berusaha menghindari kekerasan dengan KKB Papua dan baru melakukan perlawanan jika TNI diserang terlebih dahulu.
“Kita hindari adanya letusan senjata, satu butir pun,” kata Agus Subiyanto pada Jumat (8/12) seperti dikutip Holopis.com.
Mantan KSAD (Kepala Staf Angkatan Darat) itu menjelaskan bahwa saat ini pihaknya mengedepankan operasi teritorial dengan intelijen dan juga menggunakan hard approach.
Sehingga untuk penggunaan hard approach itu dilakukan saat KKB menggunakan senjata sehingga harus dilawan dengan senjata dan itu merupakan tindakan terakhir yang akan digunakan.
“Hard approach itu merupakan langkah terakhir yang akan dilakukan karena sebetulnya TNI lebih mengedepankan soft approach, yakni melalui operasi teritorial,” jelasnya.
Agus menambahkan, keberadaan TNI di Papua adalah untuk membantu program pemerintah yang bertujuan menyejahterakan masyarakat.
“TNI akan berkolaborasi dengan instansi lain, seperti Polri dan kementerian serta instansi lain untuk menangani hal tersebut,” pungkasnya.
Diketahui bahwa sampai saat ini KKB Papua masih menyekap Pilot Susi Air Philips Mark. Berbagai upaya dari aparat masih mengedepankan upaya persuasif ketimbang upaya represif. Bahkan, pihak KKB pun sampai mengeluarkan ancaman akan menghabisi nyawa Philips apabila tidak mengakui Papua sebagai negara merdeka.
Namun, sampai batas waktu yang berlalu ternyata Philips Mark pun dikabarkan masih dalam keadaan sehat.