HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin memberikan respons atas kabar maraknya tren kenaikan kasus COVID-19 menjelang akhir tahun 2023. Ia menyampaikan bahwa kabar itu tidak mengherankan, karena memang gelombang infeksi COVID-19 umum terjadi setiap enam bulan.

“Angka COVID di semua negara naik, di Indonesia juga naik. Kita tuh sempat ada di 50-an, 60-an kasus sehari. Jadi ya 200, 300, 400 persen naiknya. Kenaikan kita dari (angka) yang terkecil,” beber Budi kepada wartawan dikutip di Jakarta, Jumat (8/12).

Mengacu pada pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang dihitung dari jumlah penduduk, kasus COVID-19 di Indonesia sangat terkendali, di bawah 6 ribu, 7 ribu kasus termasuk kategori aman.

“Kalau sampai masih di bawah 6 ribu, 7 ribu kasus untuk jumlah penduduk kita per hari ya aman,” ujarnya.

Walaupun tak merinci secara jelas berapa jumlah peningkatan kasus COVID-19 di Indonesia, ia mengungkapkan kemungkinan salah satu pemicunya disebabkan keberadaan varian baru.

Salah satu varian yang menjadi sorotan adalah EG.5 atau Eris yang disebut menjadi ‘biang kerok’ peningkatan kasus di Singapura beberapa waktu. Nah, varian Eris juga sudah sempat dilaporkan terdeteksi di Indonesia.

Budi meminta masyarakat yang belum mendapatkan booster untuk segera melakukan vaksinasi COVID-19. Terlebih vaksin COVID-19 yang tersedia saat ini masih gratis terakhir sampai Desember 2023 ini.

“Mumpung vaksinnya masih ada segera booster aja masih gratis sampai bulan ini ya,” ujarnya.