HOLOPIS.COM, JAKARTA – TNI AL mengungkapkan bahwa mereka saat ini membutuhkan sejumlah alutsistas terbaru berbasis teknologi untuk memperkuat pertahanan NKRI.
KSAL (Kepala Staf Angkatan Laut) Laksamana TNI Muhammad Ali mengungkapkan, salah satu yang dibutuhkan oleh mereka saat ini adalah penggunaan drone atau unmanned aerial vehicle (UAV).
“Kita harus memiliki drone atau UAV yang kita siapkan untuk menghadapi peperangan di masa depan,” kata Muhammad Ali dalam keterangannya pada Selasa (5/12) yang dikutip Holopis.com.
Pembelian alutsistas tersebut pun menurut Ali akan segera dilakukan dengan pagu anggaran bersumber dari pinjaman luar negeri dan pinjaman dalam negeri.
“Anggaran sedang disiapkan dan itu masuk di PLN (pinjaman luar negeri) dan PDN (pinjaman dalam negeri), dan juga anggaran rutin juga kita siapkan,” bebernya,
“Dan ini sedang kita laksanakan bertahap dan juga kita melengkapi armada kita dengan drone juga,” sambungnya.
Pembelian drone UAV ini pun dianggap cukup mendesak menurut Ali, belajar dari perang yang sedang terjadi di sejumlah wilayah. Terlebih, dengan poisisi Indonesia yang strategis saat ini, diperlukan peningkatan keamanan cukup tinggi.
“Pertama, untuk apa yang tadi didemokan adalah ancaman drone, karena ini melihat dari situasi perkembangan lingkungan strategis saat ini. Di mana peperangan-peperangan yang kita lihat bersama di Ukraina maupun di Timur Tengah, drone itu sangat efektif digunakan untuk peperangan,” jelasnya.
Selain drone, Ali juga mengungkapkan kebutuhkan kapal selam di Indonesia dengan kualitas yang tinggi.
“Kapal selam kita butuh yang kemampuannya tentunya yang senyap, kemudian yang tahan lama. Artinya, endurance-nya ketahanan lama menyelamnya lebih lama. Nah itu yang kita inginkan,” terangnya.
Dia mengatakan ada beberapa pilihan kapal yang sesuai dengan kriteria itu yang telah diajukan kepada Kemhan untuk pengadaan kapal selam tersebut.
“Ada beberapa pilihan kapal selam dan itu semua masuk dalam kriteria spec-spec yang kita ajukan ke Kemhan. Kapal selam ini masih menjadi beberapa pilihan yang akan dibeli oleh Kemhan tentunya, tapi kita memberikan beberapa masukan terkait kapal selam ini,” tuturnya.
Ali mengatakan kapal selam itu berasal dari Eropa. Namun, kata Ali, belum ada keputusan resmi terkait kapal selam apa yang akan dibeli. Dia berharap kontrak pembelian kapal selam bisa diteken pada 2024. Dia juga berharap kapal selam itu bisa segera digunakan.
“Rata-rata sih dari Eropa yang cukup bagus ini masih menjadi perbincangan dan pembahasan di Kemhan. Mudah-mudahan bisa dalam waktu dekat minimal 2024 sudah bisa kontrak. Itu harapan kita untuk kapal selam,” ujarnya.
Dengan segala potensi dan ancaman yang ada, Ali pun akan terus meningkatkan dan memperbarui alutsista yang dimiliki TNI AL.
“Untuk itu, kita harus memperbarui dan memodernisasi beberapa peralatan senjata yang ada di kapal,” pungkasnya.
