Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Jokowi (Joko Widodo) menegaskan permasalahan pengungsian Rohingya yang semakin membludak sudah diserahkan penanganannya kepada Mahfud MD selaku Menko Polhukam.

Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana mengatakan, sikap pemerintah atas para pengungsi yang dianggap sudah meresahkan masyarakat tersebut adalah bergantung hasil pembicaraan Mahfud MD dengan pihak UNHCR.

“Presiden kan sudah meminta Menko Polhukam untuk menyelesaikan soal itu bersama daerah dan UNHCR.,” kata Ari dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Rabu (6/12).

Ari pun menegaskan, langkah lanjutan yang akan diambil pemerintah atas membludaknya para pengungsi Rohingya tersebut akan bergantung pada hasil kerja Mahfud MD.

“Ya harus diselesaikan dan itu tugas yang diberikan kepada Menkop Polhukam untuk melakukan koordinasi untuk penyelesaian,” tegasnya.

Menko Polhukam Mahfud MD pun diketahui sebelumnya mengakui sampai saat ini pihaknya masih melakukan koordinasi dan pembahasan dengan berbagai pihak terkait penanganan pengungsi Rohingya yang makin membludak.

Mahfud MD pada Selasa (5/12) mengatakan, pihaknya akan menggunakan pertimbangan kebutuhan domestik dan kemanusiaan dalam penyelesaian pengungsi yang sudah ditolak sejumlah masyarakat tersebut.

“Nah kita sedang mencari jalan keluar tentang ini. Satu, mengenai kebutuhan domestik, kita Indonesia di mana penduduknya. Kedua, mengenai kemanusiaan,” kata Mahfud MD.

“Jadi nanti kita akan olah ini kebutuhan domestik dan kemanusiaan ini mau diapakan, agar keduanya bisa tertangani dengan baik,” sambungnya.

Mahfud sendiri menegaskan Indonesia tak terikat dengan United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) untuk pengungsian Rohingya.

“Itu kita tidak terikat itu karena kita tidak menandatangani UNHCR, kita tidak tanda tangani. Kita hanya kemanusiaan,” tegasnya.