HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pihak Istana menanggapi tuduhan Sudirman Said yang kembali mengungkit kasus ‘Papa Minta Saham’ ke permukaan belakangan ini.

Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana menganggap, tuduhan yang disampaikan Sudirman Said yang sebelumnya telah dipecat oleh Presiden Jokowi itu sarat dengan kepentingan politis.

“Saya sebenernya tidak komentar soal itu ya. Karena itu sudah disampaikan oleh presiden kok baru sekarang disampaikan,” kata Ari dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Rabu (6/12).

Ari pun mencurigai pernyataan Co-Captain Timnas AMIN tersebut sengaja dikeluarkan menjelang Pemilu dengan kepentingan tertentu.

“Saya kira kita bisa memahami karena konteks saat ini kan konteks kontestasi politik dalam pemilu. sehingga bisa dipertanyakan apa kepentingan di balik ini,” tuturnya.

Ari pun menduga serangan demi serangan yang dihadapi Presiden Jokowi, termasuk dari sejumlah mantan pembantunya itu sudah disiapkan di masa kampanye hingga Pemilu nanti.

“Tentu kita dalam konteks ini merasa ada sesuatu ya muncul begitu dalam kurun waktu dalam saat menjelang pemilu diselenggarakan. Tentu itu jadi pertanyaan,” imbuhnya.

Diketahui sebelumnya, Sudirman Said melontarkan pernyataan bahwa dirinya sempat dimarahi oleh Presiden Jokowi karena melaporkan kasus ‘Papa Minta Saham’ ke MKD DPR RI.

“Saya kan atas petunjuk presiden melaporkan itu kepada MKD, tapi begitu MKD menyambut baik dan masyarakat menyambut baik, saya dipanggil pak presiden di tengah-tengah proses itu kemudian beliau menunjukkan marahnya dan menanyakan dengan nada tinggi, siapa di balik ini semua? Ya saya jawab tidak ada,” kata Sudirman Said, Minggu (3/12).