BerandaNewsPolhukamKPK Cuek Wamenkumham Eddy Hiariej Ajukan Praperadilan

KPK Cuek Wamenkumham Eddy Hiariej Ajukan Praperadilan

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak masalah Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej menempuh upaya praperadilan atas penetapan tersangkanya. Lembaga antikorupsi menghormati langkah Eddy Hiariej tersebut.

“KPK menghormati hak tersangka untuk mengajukan Permohonan Praperadilan karena hal tersebut adalah hak asasi manusia yang harus dihormati dan dijunjung tinggi oleh UU sebagaimana diatur dalam UU No. 8 Tahun 1981 tentang KUHAP dan KPK,” ucap Wakil Ketua KPK Johanis Tanak, seperti dikutip Holopis.com, Selasa (5/12).

Pun demikian, KPK selaku pihak termohon menyatakan siap menghadapi gugatan tersebut. “KPK selaku termohon Praperadilan tentunya akan siap menghadapi Permohonan Praperadilan tersebut dengan baik,” ujar Johanis.

Diketahui, Eddy Hiariej mengajukan Praperadilan terhadap KPK atas penetapan tersangkanya. Gugatan itu didaftarkan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) dengan nomor perkara: 134/Pid.Pra/2023/PN JKT.SEL.

Penerbit Iklan Google Adsense

Selain Eddy Hiariej, Yogi Arie Rukmana dan Yosi Andika Mulyadi juga mengajukan gugatan praperadilan di PN Jaksel. Keduanya merupakan orang dekat Eddy.

Pejabat Humas PN Jakarta Selatan Djuyamto mengatakan sidang perdana gugatan itu akan digelar pada Senin, 11 Desember 2023 dengan hakim tunggal Estiono.

KPK sebelumnya telah menetapkan empat orang sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap dan gratifikasi ini. Tiga sebagai pihak penerima, satu pemberi. 

Dalam pengusutan kasus ini KPK telah meminta Ditjen Imigrasi Kemenkumham untuk mencegah Eddy Hiariej bepergian ke luar negeri. Selain Eddy Hiariej, KPK juga meminta Ditjen Imigrasi mencegah tiga orang lainnya. Berdasarkan informasi, tiga orang lainnya yang turut dicegah ke luar negeri, yakni Yosi Andika Mulyadi dan Yogi Arie Rukmana yang merupakan orang dekat Eddy Hiariej serta Direktur Utama PT Citra Lampia Mandiri (CLM), Helmut Hermawan.

Pencegahan ke luar negeri ini berlaku selama enam bulan. Pencegahan ke luar negeri itu dilakukan untuk memperlancar penanganan kasus dugaan suap dan penerimaan gratifikasi. Dengan pencegahan tersebut, para pihak tersebut tidak sedang berada di luar ketika tim penyidik akan memeriksanya.

Kasus yang menjerat Eddy Hiariej ini sebelumnya dilaporkan oleh Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santosa.
Dalam laporannya, Eddy Hiariej disebut 
menerima gratifikasi sebesar Rp 7 miliar. Pemberian uang itu diduga melalui perantara asisten pribadi Eddy Hiariej berinisial YAR dan YAM. Uang itu diduga berkaitan dengan permintaan bantuan pengesahan badan hukum dari PT CLM oleh Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (AHU) Kemenkumham.

Temukan kami juga di Google News

Baca Juga :

BERITA LAINNYA

Gibran Bantah Rajin ke Jakarta Demi Endorse Kaesang Pangarep

Wakil Presiden Terpilih periode 2024-2029 Gibran Rakabuming Raka menjelaskan alasannya belakangan ini sering berkunjung ke Jakarta.

Jokowi : WTP Bukan Prestasi!

Presiden Jokowi (Joko Widodo) memberikan apresiasi atas kinerja sejumlah lembaga negara yang memperoleh predikat WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) dari BPK.

Jokowi Kesel Birokrasi di Indonesia Masih Rumit

Presiden Jokowi (Joko Widodo) mengakui bahwa birokrasi di Indonesia sampai dengan saat ini masih rumit dan tidak praktis.

Prabowo Pastikan Bakal Perkuat BPK : Tiap Rupiah Harus Kita Amankan!

Presiden Terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto menanggapi harapan Presiden Jokowi perihal penguatan BPK di pemerintahan mendatang.

Kejagung Sita 5 Lahan dan Bangunan Milik dan Terafiliasi Tersangka Korupsi Timah Harvey Moeis

Penyidik Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung (Kejagung) menyita 5 (lima) bidang lahan dan atau bangunan.

Hakim Agung Gazalba Saleh Kembali Ngandang

Hakim Agung nonaktif Gazalba Saleh kembali berstatus terdakwa gratifikasi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) dan dijebloskan ke Rutan Kelas IA Jakarta Timur.
Presiden dan Wakil Presiden Terpilih 2024 - 2029
Sudaryono

HOLOPIS FEEDS