HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pasukan Israel membantah telah memerintah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mengosongkan gudang bantuan di Gaza dalam kurun waktu 24 jam. Peringatan itu diduga dilakukan Israel sebelum nantinya gedung bantuan itu tak bisa lagi digunakan karena serangan jalur darat Israel.
“Sebenarnya, kami tidak meminta kalian untuk mengevakuasi gudang, dan kami juga telah membuatnya dengan jelas secara tulisan kepada perwakilan #PBB yang relevan,” demikian disampaikan Badan Kementerian Pertahanan Israel yang bertanggung jawab atas utusan sipil Palestina, dikutip Holopis.com, Selasa (5/12).
Penjelasan dari WHO
Sementara itu, WHO justru memiliki pernyataan yang berbeda terkait kabar tersebut. Ketua WHO, Tedros Adhanom Gheberyesus mengatakan bahwa WHO telah menerima pemberitahuan dari Pasukan Pertahanan Israel bahwa mereka harus mengosongkan perlengkapan mereka dari gudang medis.
“Hari ini, @WHO menerima pemberitahuan dari Pasukan Pertahanan Israel bahwa kami harus memindahkan persediaan kami dari gudang medis di Selatan Gaza selama 24 jam, karena operasi darat (serangan) akan membuatnya tidak bisa lagi digunakan,” kata Tedros di akun Twitternya, @DrTedros, dikutip Holopis.com.
Tak hanya menuruti dan tinggal diam dari permintaan Israel, WHO pun meminta mereka agar mencabut perintah itu dan melindungi keselamatan warga sipil.
“Kami mengimbau #Israel untuk mencabut perintah tersebut, dan mengambil segala tindakan yang mungkin untuk melindungi warga sipil dan infrastruktur sipil, termasuk rumah sakit dan fasilitas kemanusiaan,” lanjutnya.
Sekedar mengingatkan kembali, kelompok Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober lalu dan menewaskan sekitar 1,200 orang, dan menculik 240 warga Israel.
Kemudian Israel pun balas dendam dengan melakukan bombardir besar-besaran di Palestina, dan menewaskan sekitar 15,900 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak. PM Israel, Benjamin Netanyahu kemudian bersumpah akan benar-benar menghabiskan kelompok Hamas.
