HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kepala BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) Letjen Suharyanto menyampaikan duka mendalam atas berpulanganya seniornya, Doni Monardo akibat sakit yang telah dideritanya sampai saat ini.

Suharyanto pun merasa kehilangan sosok Doni Monardo yang berperan penting dan berkontribusi besar selama pandemi Covid-19. Dimana almarhum dikenal sebagai pribadi yang sangat menghargai alam ini berjasa dalam penanganan dan pengendalian pandemi, khususnya pada fase-fase awal.

“Kita kehilangan sosok pahlawan yang sangat berjasa dalam penanggulangan bencana, dan juga pengendalian Covid-19,” kata Suharyanto dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Senin (4/12).

Suharyanti juga sangat mengapresiasi dedikasi yang luar biasa dari almarhum dalam penanggulangan bencana alam dan non-alam, khususnya selama pandemi Covid-19. Dimana sosok Doni menjadi keteladanan bagi seluruh masyarakat dalam perjuangannya bersama menghadapi pandemi.

“Legasi yang ditinggalkan menjadi perhatian semua pihak. Jargon ‘Kita Jaga Alam, Alam Jaga Kita’, merupakan wujud konkret Doni dalam menghargai kehidupan alam semesta. Ini diimplementasikan BNPB dengan berbagai upaya mitigasi vegetasi sebagai bentuk pengurangan risiko bencana,” tukasnya.

Sementara itu, sebelum virus Covid-19 dinyatakan masuk ke Indonesia, Doni telah membuat berbagai perencanaan dan antisipasi. Rapat koordinasi antara kementerian/lembaga, TNI dan Polri dilakukan, khususnya mengantisipasi penyebaran virus melalui pintu masuk negara.

Selain itu, ia pun mengajak berbagai pihak dari entitas pakar dan multi disiplin ilmu untuk membahas kebijakan dan langkah-langkah pengendalian Covid-19, yang dikenal dengan sinergi pentaheliks.

Dalam penanganan bencana alam dan pandemi Covid-19, mantan Pangdam III/Siliwangi periode 2017-2018 mengingatkan ini menjadi tugas semua pihak. Penerima gelar doktor honoris causa dari Institut Pertanian Bogor ini mengajak berbagai unsur atau pentaheliks dalam penanggulangan bencana di Tanah Air.

Lebih lanjut, Suharyanto menyatakan BNPB berkabung selama tiga hari ke depan. Hal ini dimaksudkan agar segenap entitas penanggulangan bencana baik di tingkat pusat dan daerah bisa mengenang, mengapresiasi dan bersama-sama melanjutkan langkah-langkah yang sudah dilakukan oleh Almarhum.

“Sebelum bergabung dengan BNPB pada 2019, Pak Doni sudah dekat dengan alam,” imbuhnya.

Doni Monardo ditunjuk menjadi Kepala BNPB pada periode 2019 hingga 2021. Sebelum berkarya di BNPB, beliau menjabat Sekretaris Jenderal Wantannas 2018 hingga 2019.