BerandaNewsPolhukamBamsoet Ingatkan Pemilu Jangan Picu Perpecahan

Bamsoet Ingatkan Pemilu Jangan Picu Perpecahan

Jaga persatuan dan kesatuan. Apalah arti kemenangan kalau kemudian bangsa ini terpecah belah.

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua MPR RI (Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia), Bambang Soesatyo alias Bamsoet mengingatkan tentang pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan antar sesama anak bangsa. Khususnya terkait dengan Pemilu yang memicu gesekan sosial karena perbedaan pilihan.

Ia pun mengajak agar semua stakeholders dan elemen masyarakat untuk sama-sama membuat pemilu 2024 berjalan dengan damai dan kondusif.

“Mari kita lakukan kampanye secara damai, sehat, dan beradab, tanpa menjelek-jelekkan atau menyerang calon lain,” kata Bamsoet di Senayan, Senin (4/12) seperti dikutip Holopis.com.

Sekadar diketahui Sobat Holopis, bahwa KPU telah menetapkan tanggal 28 November 2023 – 10 Februari 2024 sebagai jadwal kampanye untuk Pilpres dan Pileg 2024. Sepanjang momentum itu, politisi Partai Golkar ini pun mengimbau semua pihak agar bisa melakukan kampanye dengan baik, santun dan dewasa. Serta bisa saling menghormati perbedaan pilihan politik masing-masing.

Penerbit Iklan Google Adsense

“Mari kita hormati hak dan pilihan orang lain tanpa memaksakan pilihan kita,” tuturnya.

Bagi Bambang Soesatyo, sesungguhnya event Pemilu itu tak ada gunanya jika hanya sekadar memicu perpecahan antar sesama masyarakat. Karena esensi dari berbangsa dan bernegara ada persatuan dan kesatuan.

Maka dari itu, kunci utamanya adalah sama-sama memastikan kondusifitas sehingga pemilu 2024 nanti berjalan dengan baik, serta menghasilkan pemimpin yang beradab karena ditelurkan dari proses yang bermartabat.

“Jaga persatuan dan kesatuan. Apalah arti kemenangan kalau kemudian bangsa ini terpecah belah,” tegasnya.

Lebih lanjut, Bamsoet juga menjelaskan, bahwa Pemilu 2024 harus dijadikan momentum untuk menunjukkan komitmen terhadap demokrasi. Sebab, pemilu 2024 adalah kesempatan dan peluang untuk meningkatkan kualitas dan integritas sebagai warga negara, dengan menggunakan hak pilih secara bijak, cerdas, dan bertanggungjawab.

“Tentunya, tanpa mengesampingkan pentingnya menjaga persatuan, kesatuan, keamanan, dan perdamaian bangsa dan negara dalam proses demokrasi yang berlangsung agar berjalan dengan baik dan sukses,” pungkasnya.

Temukan kami juga di Google News
BERITA LAINNYA

PB SEMMI Desak Muhadjir Effendy Dicopot

Dirinya meminta Menteri PMK Muhadjir Effendy untuk meminta maaf kepada publik dan disarankan mundur dari jabatannya sebagai menteri.

Mabes TNI Klaim Belum Nyerah Bebaskan Pilot Susi Air

Mabes TNI mengklaim bahwa sampai dengan saat ini operasi pembebasan pilot Susi Air Philips Mehrtens masih terus dilakukan.

KPK Tunggu Realisasi Komitmen Kejaksaan dan Polri Soal Kemudahan Koordinasi

KPK saling berbalas reaksi dengan Kejaksaan dan Polri mengenai lemahnya koordinasi antar lembaga penegak hukum untuk pemberantasan korupsi.

KPK Sita 6 Rumah 2 Apartemen 3 Tersangka Korupsi APD Covid-19

HOLOPIS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita enam rumah dan dua apartemen diwilayah Jabodetabek terkait dugaan korupsi pengadaan APD Covid-19 di Kementrian Kesehatan...

Mediasi Deadlock, Pihak Terdakwa Pemalsu Tanda Tangan Ogah Penuhi Kesepakatan

Majelis Hakim Pengadilan Negeri Karawang, Jawa Barat membuka ruang restorative justive terkait kasus dugaan pemalsuan tanda tangan surat keterangan waris (SKW) dengan terdakwa Kusumayati.

Polri Cuek Dituduh KPK Egois

Polri tidak ambil pusing dengan tuduhan pimpinan KPK yang menganggap Kejaksaan dan Polri menghambat upaya pemberantasan korupsi.
Presiden dan Wakil Presiden Terpilih 2024 - 2029
Sudaryono

HOLOPIS FEEDS