HOLOPIS.COM, ARAB – Presiden Jokowi (Joko Widodo) melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Persatuan Emirat Arab (PEA) Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ).

Dalam pertemuan yang berlangsung di Leadership Paviliun, Expo City Dubai, pada Jumat (1/12) itu, Jokowi awalnya menyampaikan apresiasi kepada Presiden MBZ atas terselenggaranya COP28 dibawah presidensi PEA.

“Selamat atas terselenggaranya COP28. Indonesia siap mendukung terobosan yang diinisiasi Presidensi PEA untuk mengatasi perubahan iklim, khususnya bagi negara berkembang,” kata Jokowi dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Sabtu (2/12).

Jokowi kemudian melanjutkan pertemuan tersebut dengan sejumlah penjajakan kerja sama di berbagai bidang. Dimana salah satunya adalah membahas soal peningkatan kerja sama, salah satunya migas yang merupakan impor terbesar Indonesia dari PEA.

“Indonesia berharap PEA dapat memberikan harga minyak yang lebih kompetitif bagi Indonesia,” kata Jokowi.

Mantan Wali Kota Solo itu pun bersama Presiden MBZ juga membahas terkait investasi strategis Indonesia-PEA. Dimana Jokowi menyampaikan apresiasi atas dukungan PEA dalam proyek PLTS 145 MW di Cirata, Jawa Barat, dan berharap dukungan serupa untuk merealisasikan sejumlah proyek strategis lainnya di Tanah Air.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu kemudian turut membahas kerja sama di bidang meteorologi dan geofisika dengan MBZ. Indonesia mengharapkan dukungan PEA untuk meningkatkan teknologi early warning system sebagai antisipasi gempa dan tsunami.

“Saya juga menyambut baik disepakatinya MoU antara BMKG dan Pusat Nasional Meteorologi PEA,” imbuhnya.

Terkait kerja sama di bidang ketenagakerjaan, Jokowi menyebut bahwa Indonesia menyatakan komitmennya untuk mengirim tenaga profesional, terdidik, dan terlatih ke PEA. Oleh karena itu, Presiden minta agar pemerintah PEA dapat memberikan jaminan perlindungan bagi para pekerja migran Indonesia (PMI).

“Dan akses PMI dibuka lebih luas, khususnya di sektor keuangan, energi terbarukan, dan industri pertahanan,” pungkasnya.