HOLOPIS.COM, JAKARTA – Rocky Gerung menanggapi positif rencana PDIP yang akan mencabut laporan kepolisian terhadap dirinya terkait dengan tuduhan kasus penghinaan terhadap Presiden Jokowi.

Rocky pun menganggap PDIP telah mengambil langkah yang tepat ketimbang kembali mendapatkan kalimat hinaan dari dirinya apabila tetap melanjutkan kasus tersebut.

“Lebih baik terlambat daripada dungu,” kata Rocky Gerung dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Sabtu (2/12).

Tim Badan Bantuan Hukum dan Advokasi Rakyat (BBHAR) DPP PDIP, Johannes Oberlin Lumban Tobing pun sebelumnya membenarkan bahwa pihaknya telah mencabut laporan mereka kepada Rocky Gerung di Bareskrim Polri.

“Iya, akan saya cabut,” kata Johannes dalam keterangannya, Selasa (28/11).

Ia membantah bahwa pencabutan laporan itu atas perintah partai. Ia menyatakan pencabutan laporan kepada Rocky adalah insiatif pribadi.

“Saya pelapor atas nama pribadi, saya putuskan untuk mencabut,” tegasnya.

Saat ini dirinya sedang menyiapkan semua persiapan dan pemberkasan terkait dengan rencana pencabutan laporan kepada Rocky Gerung.

“Surat sedang saya persiapkan untuk saya serahkan kepada penyidik,” sambungnya.

Sementara itu, Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan mengatakan, mereka tidak lantas memberhentikan kasus tersebut meski PDIP sudah mencabut laporannya.

“Penyidikan tetap jalan,” kata Ahmad Ramadhan.

Ahmad pun menjelaskan, kasus tersebut tetap akan berlanjut meski sudah dicabut pelaporannya, dikarenakan kasus dugaan ujaran kebencian atau hatespeech yang ditudingkan kepada Rocky Gerung tersebut tidak masuk dalam delik aduan, melainkan delik umum.

“Alasan penyidik, karena ini bukan delik aduan,” imbuhnya.

Kasus Rocky Gerung ini dikaitkan dengan kejadian pada tanggal 29 Juli 2023, di mana saat itu Rocky berpidato di Gedung Aula Muzdalifah Islamic Center di Jalan Jenderal Achmad Yani Nomor 22, Marga Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat.

Dalam kasus itu, Rocky dinilai telah melakukan penghinaan dan ujaran kebencian kepada Presiden Joko Widodo dengan menyebut kalimat bajingan tolol.

“Begitu Jokowi kehilangan kekuasaan dia jadi rakyat biasa, nggak ada yang peduli nanti. Tapi ambisi Jokowi adalah pertahankan legacy Dia masih ke Cina nawarin IKN. Masih mondar-mandir dari koalisi ke koalisi lain, cari kejelasan nasibnya,” ujar Rocky.