HOLOPIS.COM, BOGOR – Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Prabowo Subianto menyerahkan 8 (delapan) unit helikopter angkut berat dan 1 (satu) unit full flight simulator kepada Kepala Staf Angatan Udara, Marsekal TNI Fadjar Prasetyo.
Penyerahan helikopter dan alat simulator penerbangan ini dilakukan dilakukan langsung di Landasan Udara (Lanud) Atang Sendjaja Bogor, Jawa Barat pada hari Jumat (1/12) seperti dikutip Holopis.com.
Dalam sambutannya, Prabowo mengatakan bahwa, Indonesia adalah negara yang besar dengan jumlah penduduk keempat terbesar di dunia, ekonomi termasuk ke-16 besar dan luas wilayah yang sama dengan Eropa. Sehingga, Indonesia pun memerlukan alutsista sarana pertahanan yang harus mampu mengawal kedaulatan bangsa dan negara, dan itu tidaklah murah.
“Ada yang mengatakan pertahanan itu mahal, kemerdekaan itu mahal, kedaulatan itu mahal, kita mau jadi negara yang merdeka itu mahal, mau jadi negara terhormat itu mahal,” kata Prabowo dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com.
Kemudian, mantan Komandan Kopassus TNI AD tersebut menegaskan, bahwa Indonesia harus memiliki Angkatan Udara yang handal dan unggul sebagai alat pertahanan negara dan bukan untuk melakukan agresi ke negara lain.
“Bukan mau gagah-gagahan atau mengancam siapa pun, kita ingin damai dan tetap merdeka. Kalau kita ingin damai harus siap untuk perang, itu adalah hukum sejarah,” pungkasnya.
Sekadar diketahui Sobat Holopis, bahwa helikopter yang diserahkan Prabowo ke TNI AU tersebut adalah jenis H255M. Helikopter ini adalah hasil dari produk kerja sama industri antara PTDI (PT Dirgantara Indonesia) dengan Airbus Helicopters.
H225M dikenal sebagai helikopter yang aman, andal, kuat, dan serbaguna yang mampu melaksanakan berbagai misi, seperti ; operasi khusus, SAR, evakuasi medis, pengawasan maritim, dan bantuan tembakan dari udara.
Bahkan H225M juga dapat dilengkapi dengan sistem persenjataan yang memungkinkannya untuk menangani semua jenis skenario operasi, baik dalam konflik konvensional maupun asimetris.
Selain itu, pesawat helikopter angkut berat H255M tersebut juga merupakan perkuatan bagi TNI AU khususnya Skadron Udara 8 Wing 4 Pangkalan Udara Atang Sendjaja Bogor.