HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menko Polhukam Mahfud MD mengakui potensi tekanan dari pemerintah serta aparat pada Pemilu 2024 akan timbul secara signifikan.
Oleh karena itu, Mahfud yang juga mencalonkan diri sebagai calon wakil presiden nomor urut 3 itu meminta masyarakat tidak melakukan perlawanan saat ada tekanan dari aparat.
“Saya katakan tekanan politik kalau dari aparat dari pemerintah ndak usah dilawan,” kata Mahfud dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Sabtu (2/12).
Mahfud bahkan menuduh, upaya intimidasi tersebut akan dilakukan secara nekat. Sehingga, saat intimidasi tersebut berlangsung masyarakat diminta bersikap pasrah.
“Dilawan enggak ada gunanya, kalau orang sudah nekat diiyakan saja,” imbuhnya.
Mahfud MD yang saat ini juga masih berada di pemerintahan kemudian mengatakan, para masyarakat sebaiknya nanti memilih yang sesuai hati nurani mereka ketika mereka nantinya mengalami intimidasi dari aparat.
“Nanti kalau pemilu nyoblos milih yang sesuai dengan keyakinan sesuai dengan apa namanya tuntunan syar’i begitu saja,” ucap Mahfud MD.
Mantan hakim konstitusi ini malah menyarankan agar masyarakat bisa melakukan perlawanan tekanan politik dilakukan secara serentak melalui bilik suara. Untuk pihaknya mendorong seluruh pemilih termasuk para santri untuk menggunakan hak politiknya pada 14 Februari 2024.
“Semuanya mendorong agar para santri ikut pemilu dengan bebas dan melindungi Santri, melindungi masyarakat dari tekanan-tekanan politik yang tidak sehat karena bagaimanapun isu itu ada,” pungkasnya.