HOLOPIS.COM, PAPUA – Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri menanggapi insiden baku tembak antara KKB Papua dengan aparat yang menyebabkan dua orang anggota TNI meninggal dunia.
Menurut Mathius, demi keamanan nyawa para anggota saat ini, sebaiknya para anggota TNI dari kesatuan Kostrad tidak perlu mengejar pelaku penembakan di Pos TNI Paro tersebut.
“Saya minta begitu juga Pangdam kira-kira sama. Kita tidak perlu kejar karena itu sangat berisiko bagi nyawa,” kata Mathius Fakhiri dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Jumat (1/12).
Mathius pun mengklaim, nantinya mereka bisa melakukan penangkapan para oknum KKB tersebut di situasi yang lebih aman bagi nyawa para anggota aparat.
“Tentunya langkah-langkah penegakan hukum kita akan tetap laksanakan. Sudah banyak yang kita tangkap, mudah-mudahan ini bisa kembangkan sehingga semua jaringan kita bisa tangkap,” tukasnya.
Mathius juga meminta kepada seluruh aparat untuk tidak terpancing oleh aksi yang telah dilakukan KKB itu. Dia berharap, aparat tetap berjaga-jaga agar insiden tersebut tidak terjadi kembali.
“Jadi kejadian itu kita tidak boleh terpancing, tetap berjaga kita pastikan semua gangguan yang terulang itu kita bisa tekan sebaik mungkin,” ungkapnya.
Kendati begitu, jenderal polisi bintang dua ini menegaskan, aparat tetap bakal menindak kelompok yang selama ini menciptakan gangguan.
“Tentunya langkah-langkah penegakan hukum kita akan tetap laksanakan. Sudah banyak yang kita tangkap, mudah-mudahan ini bisa kembangkan sehingga semua jaringan kita bisa tangkap,” pungkasnya.
Anggota TNI kembali kehilangan dua orang prajurit mereka akibat baku tembak dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua di Pos TNI Paro, Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Dari informasi yang beredar, kedua anggota yakni Pratu Sandi Primadana dan Prada Muhamad Fadl adalah prajurit Satgas Yonif Mekanis Raider 411/Pandawa Komando Cadangan Strategis TNI AD (Kostrad).