Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kompetisi memasak bergengsi di salah satu stasiun televisi Indonesia, MasterChef, belakangan ini semakin menjadi amukan massa netizen. Berawal dari dugaan rasisme, kali ini muncul isu salah satu dewan juri, Arnold Purnomo atau Chef Arnold diduga ikut menyebarkan hoax bahwa juara 2 MasterChef season 11, Kiki Putra Singarimbun curang dalam kompetisi karena diam-diam merupakan executive chef.

Semua itu bermuka ketika sebuah akun twitter bernama @evantan, mengklaim bahwa CV Kiki menunjukkan bahwa ia adalah Executive Chef di salah satu restoran.

“Kalau udah pro begini, memang boleh ta ikutan kompetisi masterchef @MasterChefINA?” tulis akun @evantan, dikutip Holopis.com, Jum’at (1/12).

Kemudian cuitan tersebut dibalas oleh Chef Arnold dengan kata-kata yang menyindir.

“Loh loh,” tulis @ArnoldPoernomo.

Arnold pun menambahkan bahwa informasi bahwa Kiki adalah seorang executive chef itu ketahuan saat di final, maka Kiki dijadikan pemenang kedua. Hal tersebut karena Kiki diduga tidak mungkin didiskualifikasi ketika final.

“Baru tau setelah dia di final, mau didis saat final? Nggak lucu,” kata Arnold.

Kemudian akun Twitter lainnya mengatakan pernyataan itu semakin menunjukkan bahwa ada yang salah dengan kredibilitas semua orang yang terlibat dalam acara itu.

“Belinda diduga terpaksa jadi juara karena kecolongan nembusin executive chef (Kiki) ke MCI 11 yang notabene kompetisi memasak amatir. Menurut gue udah bagus kemarin diem aja. Sekarang netijen malah makin mempetanyakan kredibilitas semua yang terlibat dalam show tersebut,” ucam akun @goodghan.

Kiki Klarifikasi dari Live Instagram

Menanggapi berita yang semakin dibuat viral oleh jawaban Chef Arnold membuat Kiki memberikan klarifikasi dari live IG.

“Kok bisa 19 tahun udah jadi executive chef, makanya lu percaya nggak? 19 tahun berarti, langsung jadi executive chef,” kata Kiki sambil tertawa, dikutip Holopis.com dari @kiki.mci11.

Alhasil, netizen semakin menunjukkan fakta bahwa para juri diduga memang tidak menilai pemenang dengan adil dan berdasarkan kemampuan masak saja.

“Diluar bener atau nggaknya si CV Kiki itu, dari awal udah nggak dinilai by masakan berarti,” kata @ojantigakali.

“Kirain acaranya aja yang problematic, ternyata jurinya juga sama,” kata @raesyea.

Seperti diberitakan Holopis.com sebelumnya, kemenangan Belinda Chrsitina Sianto, seorang mahasiswi asal Malang, dari Kiki Putra Singarimbun, seorang pegawai restoran asal Medan, dinilai tidak adil oleh netizen.

Karena Belinda adalah keturunan China atau yang sering disebut Chindo (China-Indonesia), netizen menilai MasterChef rasis dalam memilih pemenangnya. Apalagi bagi yang mengikuti perkembangan kompetisi ini, banyak yang menilai kemampuan Kiki lebih unggul daripada Belinda.