Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua Divisi Acara Munajat Kubro 212, Habib Muhammad Hanif Alatas menyatakan bahwa agenda yang akan diselenggarakan pada hari Sabtu 2 Desember 2023 di Monas Jakarta nanti bersih dari kepentingan dan kegiatan politik praktis Pemilu 2024.

“Jangan ada agenda politik di Munajat ini, tolong. Tidak boleh ada yang bawa atribut politik, tidak boleh ada agenda politik,” kata Habib Hanif dalam konferensi pers yang Masjid Al Ittihad, Tebet, Jakarta Selatan seperti dikutip Holopis.com, Rabu (29/11).

Ia menegaskan bahwa agenda tersebut murni kegiatan doa bersama dan munajat kepada Tuhan untuk kemenangan Palestina dari Israel, sekaligus mendoakan kebaikan dan keselamatan Indonesia.

“Agenda kita saat ini keselamatan NKRI dan kemenangan Palestina. Hanya boleh ada atribut bendera Indonesia dan bendera Palestina,” tegasnya.

Kemudian, menantu Habib Rizieq Shihab tersebut mengajak seluruh umat Islam untuk berbondong-bondong hadir dalam kegiatan yang juga sebagai pengisi momentum sejarah Aksi Bela Islam 212 tersebut.

“Kita imbau kepada semua peserta yang hadir, kita bawa bendera Indonesia dan Palestina sebanyak-banyaknya, kita tunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia berada di garda terdepan untuk bela saudara kita di Palestina,” ujarnya.

“Kita berharap besok ada 1 juta bendera Indonesia dan Palestina dikibarkan di Monas,” sambung Habib Hanif.

Pendakwah yang juga Ketua Front Santri tersebut menilai bahwa Munajat Kubro bisa menjadi momentum puncak aksi-aksi bela Palestina yang telah dilakukan oleh seluruh umat Islam dan masyarakat Indonesia di berbagai daerah.

“Sesuai dengan judulnya, Munajat Kubro untuk keselamatan NKRI dan kemenangan Palestina. Yang dititik beratkan di acara ini adalah munajat, kita minta pertolongan Allah, kita dzikir, kita baca alquran sama-sama, kita tahajud bersama-sama, kita qunut nazilah. Kita menangis kepada Allah SWT semoga saudara-saudara kita di Palestina diberikan kemenangan Allah SWT,” tegasnya.

Lebih lanjut, Habib Hanif juga menyampaikan bahwa Munajat Kubro 212 tersebut bisa menjadi pembuktian kepada dunia, bahwa Indonesia menjadi negara yang paling keras dalam mendukung kemerdekaan Palestina akibat penjajahan zionis Israel.

“Munajat Kubro ini bisa kita jadikan sebagai puncak dari aksi-aksi, sekarang kita serahkan kepada Allah SWT. Kita jadikan benar-benar munajat kubro untuk mengetuk kemenangan dari Allah SWT,” tandasnya.

“Kita belum bisa sampai ke sana, tapi jutaan doa umat Islam bisa serentak tiba di sana,” sambung Hanif.