HOLOPIS.COM, JAKARTA – Gencatan senjata antara militer zionis Israel dan Hamas Palestina resmi diperpanjang selama dua hari ke depan. Perpanjangan gencatan senjata ini pun diharapkan akan memperbanyak jumlah sandera yang dibebaskan dari konflik yang terjadi di antar kedua kubu tersebut.

Dijelaskan oleh seorang juru bicara dari kementerian Qatar, bahwa Israel dan Palestina akhirnya sudah mencapai persetujuan terkait penundaan pertempuran mereka demi kepentingan kemanusiaan.

“Sebuah persetujuan telah dicapai untuk memperpanjang penundaan demi kemanusiaan selama dua hari di Jalur Gaza,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Qatar, dikutip Holopis.com, Selasa (28/11).

Terkait pemberitaan terbaru ini, belum ada pernyataan resmi dari pemerintah Israel. Namun, pihak Amerika Serikat (USA) yang aktif dalam mendorong gencatan senjata ini juga sudah membenarkan kabar tersebut.

Meskipun tidak ada angka spesifik terkait berapa sebenarnya sandera yang dibebaskan, akan tetapi berdasarkan kabar yang tersiar, negosiasi perpanjangan ini bersyarat pelepasan 20 sandera yang ditahan Palestina, serta 60 tahanan yang ditahan Israel.

Sebagai informasi Sobat Holopis, bahwa gencatan senjata ini akhirnya dilakukan setelah peperangan Israel dan Hamas kian memanas sejak terjadi pada tanggal 7 Oktober 2023 lalu. Di mana serangan yang dilakukan oleh Hamas tersebut telah menewaskan setidaknya 1.200 masyarakat Israel dan mengamankan sebanyak 240 orang sandera.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu pun bereaksi bahwa pihaknya akan menghabiskan Hamas, namun faktanya, aksi militer Israel tersebut justru menewaskan ribuan belasan ribu orang yang berasal dari warga sipil.