HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri mencak-mencak di acara Rakornas Relawan Ganjar-Mahfud MD di Jakarta. Diduga, kemarahan Megawati tersebut ditujukan kepada institusi Polri yang dinilai banyak melakukan intimidasi terhadap rakyatnya sendiri.

“Lha kok mengintimidasi, lha dia itu siapa sih, ya iya lah. Kalau dia berani, kenapa saya tidak boleh. Kamu musti lihat perundangannya, kamu sebagai apa, boleh kah kamu menekan rakyatmu, boleh kah kamu memberikan apa pun juga kepada rakyatmu tanpa melalui perundangan yang ada di republik Indonesia ini?,” kata Megawati seperti dikutip Holopis.com, Senin (27/11).

Ia menyatakan bahwa dirinya tidak akan gentar dengan sikap yang tidak adil dari aparat keamanan. Ia tak mempedulikan mereka yang mengganggu demokrasi, sekalipun mereka adalah aparatur negara.

“Lalu keluarganya itu apa sama, nggak deh. Sorry ya. Umpanya polisi, emangnya keluarganya polisi juga, ya enggak lah, makan bakso juga, makan mie juga,” ketusnya.

Kemudian, Megawati pun mempertanyakan apakah kader-kader PDIP dan simpatisan Ganjar – Mahfud takut dengan adanya aparat yang tidak netral dan mengintimidasi rakyat.

“Takut apa tidak ? (dijawab tidak oleh simpatisan). Yes, begitu dong. Mestinya ibu nggak boleh ngomong gitu, tapi udah jengkel tau nggak,” tukasnya.

Ia mengingatkan kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wapres KH Maruf Amin agar tidak melakukan tindakan-tindakan yang mencerminkan otoritarianisme seperti era pemerintahan orde baru.

“Kenapa, karena republik ini penuh dengan pengorbanan, tau tidak? Kenapa sekarang kalian yang baru berkuasa itu mau bertindak seperti jaman orde baru,” tegasnya.