HOLOPIS.COM, JAKARTA – Setelah peperangan antara Israel dan Hamas berlangsung selama 48 hari, sebuah perjanjian akhirnya dibuat. Israel dan Hamas setuju untuk melakukan gencatan senjata selama 4 hari, dengan imbalan kedua belah pihak sama-sama membebaskan sandera mereka.

Selama gencatan senjata, ribuan pengungsi Gaza di dalam sekolah-sekolah dan rumah sakit pun langsung menyelamatkan diri.

“Aku akan pulang ke rumah,” kata Omar Jibrin, seorang remaja yang selama ini mengungsi dengan keluarganya yang berjumlah 8 orang, dikutip Holopis.com, Jum’at (24/11).

Sementara itu warga Gaza lainnya, Khaled al-Halabi berharap agar gencatan senjata sementara ini bisa membuat mereka bernapas sejenak setelah dibombardir selama hampir 2 bulan penuh.

“Semoga gencatan senjata ini akan memberikan efek di sepanjang Gaza, sehingga saya bisa meihat rumah saya yang sudah hancur dan apa yang tersisa,” kata al-Halabi.

Persetujuan Israel dan Hamas ini terjadi setelah perbincangan selama berminggu-minggu antara Israel, Hamas, Qatar, Mesir dan Amerika Serikat.

Dalam serangan itu, 13 wanita dan anak-anak Israel akan dibebaskan, demikian juga sandera Palestina yang tidak disebutkan jumlahnya.