Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui punya pertimbangan khusus untuk lebih memilih Nawawi Pomoloango untuk menggantikan Firli Bahuri ketimbang Alexander Marwata maupun nama lainnya.

Awalnya, Jokowi pun berdalih bahwa pertimbangan khusus tersebut tidak mungkin disampaikannya ke publik di saat seperti ini.

“Ya banyak pertimbangan tapi nggak bisa saya sampaikan,” kata Jokowi dalam pernyataannya yang dikutip Holopis.com, Sabtu (25/11).

Namun, Jokowi kemudian berseloroh bahwa dirinya memang harus memilih salah satu dari empat pimpinan KPK yang tersisa dan pilihan jatuh pada Nawawi. Sementara di kursi pimpinan KPK, selain Nawawi ada dua nama lainnya, yakni Alexander Marwata dan Nurul Gufron.

“Banyak pertimbangan memang pilihannya ada empat, tetapi apa pun kita harus memilih satu. nggak mungkin empat-empatnya kita memilih,” tukasnya.

Oleh karena itu, Jokowi pun mengaku menaruh harapan besar dengan pilihannya untuk Nawawi yang akan memimpin sementara KPK sampai waktu yang belum bisa ditentukan.

“(Harapan) KPK bisa berjalan dengan baik sampai nanti terpilihnya ketua yang baru,” pungkasnya.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi memberhentikan sementara Firli Bahuri dari jabatan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Posisi Ketua KPK sementara digantikan oleh Nawawi Pomolango.

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan, Presiden Jokowi telah menandatangani keputusan presiden (Keppres) terkait hal tersebut. Nawawi didampuk oleh Jokowi sebagai ketua KPK sementara menggantikan sementara Firli Bahuri yang menjadi tersangka kasus dugaan pemerasan terhadap SYL.

“Presiden Joko Widodo telah menandatangani Keppres Pemberhentian Sementara Ketua KPK Firli Bahuri, sekaligus menetapkan Nawawi Pomolango sebagai Ketua Sementara KPK,” ucap, Ari Dwipayana, Jumat (24/11).